Karim Pengidap Tumor Ganas Akhirnya Berpulang

Meski guru ngaji dan keluarganya meminta agar menghentikan puasanya, namun Karim tetap tidak menggubrisnya. Ia tetap melanjutkan dengan harapan mudah menghafal setiap pelajaran.

Penyakitnya pun tambah akut sehingga memaksanya untuk dilarikan RSUD Palabuhanratu dan dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Di RS Bunut, Karim mendapatkan penanganan medis hingga dioperasi, lantaran ia sudah tak bisa memasukan makanan dan meludah melalui mulut, tim medis pun membuat lubang di lehernya agar bisa mengonsumsi makanan.

Bacaan Lainnya

Di hidungnya terpasang selang putih kecil sebagai alat bantu pernafasan. Begitupun di bagian lehernya yang sudah bolong dipasang selang untuk alat memasukan cairan makanan. Bahkan untuk meludah pun harus dibantu menggunakan alat sedot. Delapan bulan terakhir, penyakit tumor yang diidap pemuda lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kedung, Kecamatan Warungkiara ini semakin mengganas.

Titi mengaku bukan tak mau memperjuangkan pengobatan untuk adiknya itu, kendati sudah dijamin BPJS dan dirujuk oleh dokter ahli syaraf RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, tetapi ia merasa kebingungan soal biaya transportasi dan biaya hidup selama menunggu di RSHS Bandung. Lantaran, penanganan di RSHS membutuhkan waktu tak sebentar dan tentu membutuhkan biaya tak sedikit.

Untuk makanan Karim saja, dalam sehari minimal membutuhkan Rp70 ribu. Lantaran, Karim sudah tak bisa masuk makanan selain susu yang dianjurkan dokter. Kalau susu dus yang harganya Rp65 ribu per dus, sehari habis dua dus. Berarti harus Rp130 ribu sehari.

Titi seraya memiliki adik bayi selain anaknya yang masih berusia 3 tahun. Karena, untuk mengurus Karim, setidaknya 10 kali mulut dan lehernya harus dibersihkan dari air liur menggunakan alat sedot dan minu susu sehari tiga kali.

Karim juga sempai diberi kursi roda oleh dermawan, bahkan ia juga sempat ditengok oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Sukabumi yang juga istri Bupati Sukabumi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang sudah peduli kepada warga kami. Ini mungkin menjadi jalan terbaik buat almarhum. Semoga dia mendapat Surganya AllahSWT,” singkat Titi. (ryl)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *