Kabupaten Sukabumi Dikepung Bencana Kebakaran

Kebakaran Lahan Sukabumi
Petugas gabungan saat tengah berupaya memadamkan api yang membakar kawasan bukit Gunung Walat.

SUKABUMI – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus meningkat di Kabupaten Sukabumi. Fenomena ini, mengejutkan banyak pihak, dan faktor penyebab utamanya dikaitkan dengan minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, pada triwulan ke III, tepatnya pada Juli, Agustus hingga pertengahan September 2023, kasus bencana di Kabupaten Sukabumi, didominasi oleh kasus Karhutla.

Bacaan Lainnya

Yakni, 15 kejadian Karhutla. Sementara, untuk bencana tanah longsor ada lima kejadian, banjir satu kejadian dan lima kejadian angin kencang.

“Jumlah total bencana pada triwulan ke III tahun 2023 itu, ada 26 kejadian bencana. Namun begitu, jumlah bencana yang paling banyak saat musim kemarau tahun ini, adalah bencana Karhutla,” kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi pada Kamis (14/09).

Dari semua kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Sukabumi, sambung Daeng, terdapat beberapa kecamatan yang kerap terjadi kasus Karthutla pada musim kemarau tahun ini. Diantaranya, Gunung Walat di wilayah Kecamatan Cibadak dan Kecamatan Cicantayan, Gunung Rangga Gading di wilayah perbatasan Kecamatan Gegerbitung dan Kecamatan Kebonpedes serta Kecamatan Cireunghas, Gunung Manglayang di wilayah Kecamatan Cireunghas dan Kecamatan Sukalarang, Puncak Habibi di wilayah kecamatan Cisolok.

“Ini baru data sementara yah, karena belum semua datanya masuk ke Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, petugas kita masih terus melakukan input data soal jumlah kejadian Karhutla di wilayah Kabupaten Sukabumi,” imbuhnya.

“Untuk itu, saat ini BPBD Kabupaten Sukabumi belum bisa memberikan keterangan secara resmi terkait berapa jumlah kerugian materil akibat bencana Karhutla tersebut,” tukasnya.

Karhutla telah menjadi masalah yang serius di Kabupaten Sukabumi, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi kebakaran tinggi. Selama musim kemarau yang panjang, cuaca kering serta aktivitas manusia yang tidak bijaksana dalam mengelola api, menyebabkan risiko terjadinya Karhutla semakin tinggi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *