Dana Desa Kurangi Pengangguran

CISAAT – Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Kabupaten Sukabumi meminta kepada pemerintah agar setiap desa menggunakan dana desa untuk mengentaskan pengangguran.

Ketua HIPKI Kabupaten Sukabumi, Budi Raharjo mengungkapkan, dana yang dikelola pemerintah desa saat ini sebetulnya bisa digunakan untuk mengurangi angka pengangguran di wilayahnya melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Setiap tahunnya, setiap desa mengelola dana sekitar satu miliar. Tentunya, ada kegiatan pemberdayaan yang dananya dialokasikan dari sana meskipun hanya beberapa persen.

Tetapi seharusnya alokasi anggaran itu bisa mengentaskan atau mengurangi pengangguran di wilayah desa itu sendiri,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (26/11).

Menurutnya, saat ini pemerintah desa lebih fokus untuk menata infrastruktur lingkungan. Sedangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat masih dirasakan masih belum maksimal.

“Pembangunan fisik memang bisa menyerap tenaga kerja, tapi sifatnya hanya sementara.

Jika diberikan skill melalui pelatihan tentunya secara perlahan pengangguran bakal berkurang, mau ke dunia kerja ataupun usaha mereka pasti bisa asal ada skill,” terangnya.

Dirinya yakin, jika seluruh desa melakukannya, jumlah pengangguran bakalan berkurang. Secara langsung nilai jual dan kesejahteraan masyarakat dipastikan perlahan akan meningkat.

“Tentunya kalau setiap SDM sudah memiliki keterampilan, mereka bisa mengembangkan lewat usaha ataupun masuk ke perushaan, terutama laki-laki,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Gunungguruh, Erry Erstanto menambahkan, setiap desa yang ada di wilayah kecamatannya disarankan untuk menggunakan dana desa dalam bentuk pemberdayaan masyarakat terhadap suatu kompetensi.

“Tahun ini saja, kita dorong tujuh desa menggandeng lembaga kursus untuk memberikan kompetensi.

Nantinya, pasca pelatihan setiap orangnya akan dibina melalui usaha desa,” tambahnya.

Badan usaha milik desa (Bumdes) juga dilibatkan untuk menyerap tenaga kerja disetiap desanya.

Sehingga secara bertahap tumbuh wirausahawan dari masyarakat.

“Selain infrastruktur, tentunya SDM juga diprioritaskan.

Sehingga pengangguran disetiap desa secara bertahap akan berkurang,” pungkasnya (cr15).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *