Stok Pangan di Jabar Melimpah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya pada Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS) XVI di Lanud Sutan Syahrir Sumatra Barat, Sabtu (10/6/2023).

BANDUNG – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar, menyebutkan stok pangan pokok khususnya padi hingga saat ini masih aman.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Kepala DKPP Provinsi Jabar, Mohamad Arifin mengatakan, dari 11 bahan pokok tujuh di antaranya selalu surplus. Sedangkan empat bahan pokok lainnya meski defisit bisa dipenuhi melalui perdagangan antar daerah provinsi.

Bacaan Lainnya

Adapun, Pemprov Jabar sudah melaksanakan langkah dan antisipasi menghadapi El Nino baik dari sisi stok dan distribusinya.

“Terkait stok aman dan distribusi lancar sehingga kami tidak khawatir dengan kemungkinan adanya dampak El Nino. Kami hanya mengimbau kepada masyarakat jangan belanja berlebihan,” kata Arifin dalam acara Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, belum lama ini.

Selain itu, DKPP juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino. “Seperti dalam mengantisipasi stok daging dan telur, juga dengan Dinas Sumber Daya Air Jabar untuk distribusi pengairan lahan pertanian serta dengan PT Agro Jabar untuk distribusi dan stok pangan,” ujarnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan program Petani Milenial dalam upaya menjaga stabilitas ketahanan pangan di Jabar pada acara Kick Andy Show

Terkait soal beras, prognosa pada 2022 lalu mencapai 8 juta ton sehingga surplus untuk memenuhi kebutuhan Jabar yang hanya sekitar 6,4 juta ton di tahun 2023 ini. Sisanya, sekitar 1,7 juta ton akan menjadi beras cadangan atau stok pemerintah untuk kebutuhan mendesak seperti antisipasi bencana alam dan operasi pasar. “Pada 2023 target produksi beras kita 11 juta ton, optimistis tercapai,” tegasnya.

Menurutnya, pemerintah terus membagikan bantuan untuk program cadangan pangan. Dari dua tahap penyaluran bantuan yang sudah diberikan, sebanyak 4,4 juta keluarga di Jawa Barat telah menerima bantuan berupa beras. Sebanyak 4.427.706 keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Barat sudah menerima bantuan. Artinya, penyaluran bantuan pangan tahap kedua sudah mencapai 100 persen. “Jumlah bantuan pangan Jabar sangat besar yaitu sebanyak 4,42 juta keluarga penerima manfaat,” bebernya.

Arifin menjelaskan, penyaluran bantuan pangan dikoordinasikan bersama dengan Perum Bulog wilayah Jawa Barat dan Pos Indonesia. Adapun, proses penyaluran tahap ke tiga yang sudah dimulai pada 30 Mei lalu bakal dikebut.

Pemprov Jabar
Pemprov Jabar menyalurkan bantuan pangan untuk masyarakat Jabar sebagai upaya mengurangi kerawanan pangan, kemiskinan, tengkes, gizi buruk, dan pengendalian inflasi.

“Progres penyaluran tahap 3 sudah mencapai 10,56 persen dari Perum Bulog Wilayah Jawa Barat dan 4,92 persen dari Pos Indonesia. Penyaluran tahap 3 bakal didahulukan bagi wilayah kabupaten/kota yang sudah terlaksana 100 persen penyaluran di tahap 2,” ujarnya.

Sedangkan, untuk penyaluran bantuan pangan bagi 410.691 KRS (Keluarga Beresiko Stunting) berupa komoditas daging dan telur ayam, menurut Arifin saat ini sudah tersalurkan 99,90 persen.

“Tinggal 410 KRS untuk wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Purwakarta. Jabar ini KPM nya terbesar se Indonesia, banyak daerah remote, alhamdulilah berkat kerjasama seluruh pihak penyaluran bisa berlangsung cepat,” pungkasnya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *