Naik Turun Bukit, Dua Guru di Sukajaya Pertaruhkan Nyawa demi Anak Didik

RADARSUKABUMI.com — Dua guru di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor Albar Rangga Kusuma dan Yana Nuriana harus rela bertaruh nyawa untuk mengajar anak didiknya.

Hal itu dikarenakan dua guru tersebut harus naik turun bukit untuk mengajar anak didiknya.

Ditambah di bukit tersebut pernah mengalami bencana longsor yang cukup dahsyat pada awal Januari tahun 2020.

Menurut Albar yang juga Koordinator SMP dan SMA, hal itu dilakukan karena sistem daring yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dan daerah tidak efektif di kawasan sini.

Selain itu, lanjut Albar infrastruktur di kawasan ini seperti penyediaan internet tidak ada, akibatnya sinyal di kawasan sini tidak berfungsi.

Terus banyak siswa-siswi yang tidak mempunyai handphone menjadi kendala kedua guru tersebut harus jemput bola untuk mengajar anak didiknya.

“Sistem yang kita jalankan adalah jemput bola. Jadi tatap muka hanya membahas secara global aja, di kasih penugasan, pekerjaan di lakukan di rumah,” jelasnya.

“Di hari kemudian siswa mengumpulkan tugas,” ujarnya kepada pojokbogor saat ditemui di Kampung Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu (08/08/2020).

Karena, lanjut Albar, kalaupun di lakukan tatap muka secara full juga tidak di perbolehkan dulu.

“Takutnya kita menyalahi aturan, yah maka kita siasati seperti itu yang penting anak-anak ada tatap muka ada buku pelajaran selebihnya dilakukan di rumah,” ucapnya.

Albar mengungkapkan dirinya mempunyai kewajiban membantu masyarakat Cileuksa, Kabupaten Bogor di dalam pendidikan.

“Di sini saya ngajar di tiga sekolah. Untuk SD-nya saya di Pasir Madang, Sukajaya Kabupaten Bogor juga,” pungkasnya.

(adi/pojokbogor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *