Dedi Mulyadi Keluhkan Infrastruktur Kota Purwakarta

Dedi Mulyadi usai menemui Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan. (Ali Khumaini)
Dedi Mulyadi usai menemui Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan. (Ali Khumaini)

PURWAKARTA — Tokoh masyarakat Purwakarta Dedi Mulyadi menemui Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan, di kantornya, untuk menyampaikan sejumlah keluhan mulai dari infrastruktur hingga penataan kota, agar bisa segera ditindaklanjuti oleh pemkab.

“Saya sebagai masyarakat yang berdomisili di Pasawahan, datang ke sini (kantor Pemkab Purwakarta) menemui pemimpin saya yang ada di Purwakarta. Sebagai warga saya menyampaikan sejumlah keluhan kepada PJ Bupati, mudah-mudahan bisa diterima dan ditindaklanjuti,” kata Dedi, di Purwakarta, Rabu.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, untuk keluhan pertama ialah terkait infrastruktur seperti pembangunan jalan yang masih sepotong-sepotong, jalur yang masih terputus dan jembatan rusak, agar segera diperbaiki.

“Termasuk sudah empat tahun lalu saya mengusulkan jalan alternatif dari Sawah Kulon ke Pasawahan Kidul sehingga kalau ada berhenti mobil tidak ada kemacetan panjang. Itu dari dulu sudah beberapa kali dianggarkan tapi anggarannya hilang lagi pada pelaksanaannya,” kata dia.

Dedi juga ingin ada penataan kota yang baik, seperti Taman Tangga Cinta yang ada di dekat Gerbang Tol Jatiluhur. Ia berharap ada penataan yang terintegrasi dengan sejumlah rumah makan di sekitarnya. Sehingga nantinya pengelolaan dan perawatan bisa dilanjutkan oleh pemilik rumah makan.

Selain itu, Dedi juga meminta Diorama Hortikultura, Pusat Kuliner dan Museum Kelautan di Tajug Gede Cilodong Purwakarta untuk segera dibuka.

Hal tersebut disampaikan karena pembangunan yang berasal dari aspirasi saat dirinya masih menjadi DPR RI itu hingga kini sudah selesai, tapi belum dibuka oleh Pemkab Purwakarta.

“Kemudian masjid diperbaiki dibersihkan, air mancurnya dihidupkan kembali dan diperbaiki karena itu terkena petir mengalami kerusakan, seluruh arealnya dibangun dipagar, kemudian dibuat jalan yang terintegrasi ke sate maranggi lewat Perhutani,” katanya.

Dedi yang juga mantan Bupati Purwakarta dua periode ini berharap agar di areal Tajug Gede bisa dibangun gedung pertemuan dengan kapasitas ribuan orang. Sehingga gedung tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat termasuk pada saat musim haji tiba.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *