Emil Optimistis Tahun Depan Banjir Berkurang

“Danau retensi tak hanya Cieunteng. Karena, sekitar Rp 200 miliar sedang disiapkan untuk pembebasan dan pembuatan danau retensi lain,” katanya.

Selain itu, kata dia, puluhan escavator perahu dan mobil sampah juga akan dibeli pada 2019. “Curug Jompong finish duluan karena sebagai komandan Satgas Citarum maka saya gerakan maksimal,” katanya.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bob Arthur Lambogia, pihaknya melakukan percepatan kontruksi terowongan atau tunnel Curug Jompong yang ditargetkan beroperasi pada 2019 mendatang.

Sehingga pembangunannya memang sudah melampaui target realisasi. “Sehingga kita ngutang ke kontraktor,” ujar Bob kepada wartawan Selasa petang (4/12).

Bob menjelaskan, dengan realisasi pekerjaan yang sudah mencapai 37 persen tersebut, ia menargetkan pada akhir tahun ini pekerjaan terowongan Curug Jompong bisa tuntas 60 persen karena pihaknya memang sengaja melakukan percepatan.

Agar, kata dia, dengan percepatan itu pekerjaan yang dilaksanakan Desember 2019 bisa selesai lebih awal di Agustusan 2019. “Jadi kita percepat. Sekarang 37 persen dari rencana akhir Desember 23, kami usahakan 60 persen Desember ini selesai,” katanya.

Perlu diketahui, Terowongan Curug Jompong ini merupakan kesatuan dalam mengatasi genangan air di wilayah Kabupaten Bandung Selatan yang berintegrasi bersama kolam retensi Cieunteung.

Untuk mewujudkan terowongan tersebut membutuhkan dana sampai Rp 300 miliar. Pembangunan Curug ini, dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi banjir di Bandung Selatan.

Terowongan ini akan dibangun ganda dengan panjang 360 meter dengan diameter besar. Jika fisiknya sudah terbangun maka air dari hulu Citarum bisa langsung mengalir deras ke Waduk Saguling.

Sementara saat ditanya terkait pengerukan Sungai Citarum pada tahun ini, kata Bob, akan dilakukan seiring dengan program Citarum Harum bekerja sama dengan TNI. Namun untuk pengerukan sungai di Kota Bandung nampaknya banyak tantangan.

“Masalah sungai Kota Bandung, kalau liat tampungan sungai sudah tidak memenuhi, tidak sesuai dengan debit yang masuk. Sehingga kalau ada pelebaran caranya ada dua, kita lebarkan atau perdalam,” kata dia.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *