Kisah Stephen Langitan Bermotor Sendirian dari Jakarta ke London

Selain itu, dia kaget karena sering bertemu bule setempat yang menyapanya dengan bahasa Indonesia. ’’Misalnya, ada yang nyeletuk selamat datang,’’ ungkap Stephen menirukan pesepeda yang menyapanya kala itu.

Dari Swiss, Stephen berlanjut ke Austria dan bersambung ke Jerman, kemudian Belanda, hingga akhirnya masuk di London, Inggris, tepat pada 14 Agustus 2018. ’’Menghabiskan waktu tiga hari di London, akhirnya perjalanan resmi ditutup dengan upacara 17 Agustus di Kedubes Indonesia untuk Inggris,’’ bebernya.

Pada hari yang sama, Stephen langsung mengapalkan motornya ke Indonesia dari pelabuhan di Southampton. Dia juga bergegas kembali ke Indonesia karena visanya di Inggris habis tepat pada 17 Agustus 2018.

Total selama lima bulan itu, motornya tak pernah mengalami kerusakan berarti. Termasuk ketika nyungsep di Turki tadi. Ganti ban pun cuma sekali. Yakni saat di Jerman setelah dia menempuh perjalanan sejauh 24.500 km.

Setelah merealisasikan mimpi perjalanan Jakarta–London, Stephen memang belum punya rencana lagi untuk melakukan touring jauh. Namun, keinginan untuk mengulangi petualangan serupa selalu ada. ’’Bagian tersulitnya adalah meminta izin kepada istri, hehehe,’’ ujarnya.

 

(*/c5/ttg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *