Penjualan Buah Impor Anjlok 20 Persen, Dampak Virus Korona

Konsumen memilih buah lokal jenis jeruk medan di Pasar Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Senin (27/1).

EKONOMI SUKABUMI – Mewabahnya virus korona di Wuhan, Tiongkok berimbas pada anjloknya penjualan buah-buahan impor seperti jeruk santang mandarin, sunkist, apel merah dan anggur merah. Kondisi dirasakan langsung oleh sejumlah pedagang buah-buahan di Pasar Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Pantauan Radar Sukabumi, Senin (27/1), Ismet yang saban hari membuka lapak di pasar tersebut mengeluhkan kondisi ini. Sebab menurutnya, sejak terjadinya wabah virus korona yang mendunia tersebut membuat penjualannya turun sekitar 20 persen.

Bacaan Lainnya

“Ya, sudah satu tahun ini saya jualan buah-buahan baik lokal maupun impor. Biasanya sebelum adanya kasus virus korona, buah-buahan yang saya jual laku keras. Namun, sejak maraknya pemberitaan tentang korona dagangan saya khususnya buah impor cenderung berkurang ya sekitar 20 persenan,” ungkap Ismet.

Menurutnya, pelanggan saat ini lebih memilih buah-buahan lokal seperti jeruk medan, pisang, alpukat, rambutan dan lengkeng.

“Mereka was-was dengan maraknya pemberitaan virus korona itu, jadi mereka beralih ke buah-buahan lokal yang saya jual,” terangnya.

Di samping itu, masih kata Ismet, buah lokal harganya jauh lebih terjangkau bila dibandingkan dengan buah impor.

“Misalnya kalau jeruk impor seperti mandarin Rp 35 ribu per kilogram, sedangkan jeruk medan hanya Rp 15 ribu per kilogram jelas lokal lebih murah,” bebernya.

Sejak seminggu terakhir ini, harga buah-buahan impor mengalami lonjakan harga. “Iya, seminggu ini lah harga buah-buahan impor mahal, sedangkan buah lokal cenderung turun,” paparnya.

Meski penjualan buah impor menurun, Ismet tidak khawatir. Sebab, omzetnya tetap stabil lantaran tergantikan oleh meningkatnya penjualan buah-buahan lokal.

“Kalau omzet Alhamdulillah stabil ya, karena terbantu oleh penjualan buah lokal yang tinggi. Semoga mewabahnya virus korona yang menjangkit ke manusia ini segera teratasi, agar penjualan kembali normal,” harapnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Arni salah satu konsumen buah-buahan mengaku khawatir akan virus korona ini. Warga Cisaat, Kabupaten Sukabumi itu pun dibuat resah lantaran dirinya harus ektra hati-hati memilih asupan makanan yang bergizi dan sehat untuk anggota keluarganya.

“Biasanya saya juga suka membeli buah-buahan impor kaya jeruk mandarin dan lainnya. Tapi, sejak maraknya wabah korona di Wuhan, Tiongkok membuat kami sekeluarga resah, jadi kami putuskan untuk mengkonsumsi buah-buahan lokal,” kata Arni.

Baginya buah lokal tidak kalah berkualitas dibanding impor. “Manisnya sama, kalau lokal lebih ramah di kantong, gampang didapat dan lebih segar karena waktu pengiriman dari petani ke penjual itu cepat. Nah kalau impor ya sebaliknya,” ulasnya.

Meski begitu, ibu rumah tangga yang satu ini tetap mengutamakan kesehatan bagi keluarga. “Jadi saya harus pintar-pintar memilih barang belanjaan untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (cr1/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *