Isu Corona, Pedagang Pakaian Bekas Melesu

Salah satu pedagang pakaian bekas saat memperlihatkan barang dagangannya.

KOTA SUKABUMI – Merebaknya penyebaran virus Corona di negera Cina yang menyebar ke berbagai negara, rupanya cukup berdampak terhadap para penjual pakaian bekas di Kota Sukabumi. Omset penjualan pakaian yang berasal dari Cina, Korea dan Jepang ini turun drastis hingga 30 persen.

Hal itu, diakui Ramdan salah seorang pedagang yang memilki enam lapak di Pasar Pelita.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, penjualan pakaian bekas di lapaknya turun hingga kurang lebih sampai 30 persen sejak merebaknya penyebaran virus Corona.

“Ya, cukup berdampak pak. Penjualan turun drastis 30 persen. Entah mungkin bisa saja karena informasi virus Corona itu karena memang pakaian-pakaian ini berasal dari Korea, Jepang sampai Cina,” akunya kepada Radar Sukabumi saat ditemui di lapak dagangannya, Selasa (28/1).

Penjual pakaian jenis kaos, kemeja, celana pendek, jeans dan switer ini memastikan bahwa pakaian yang dijualnya ini sudah disterilkan dengan di cuci terlebih dahulu sebelum dijual kepada masyarakat.

“Saya jual memang pakaian bekas, tapi sudah kamu cuci terlebih dahulu sehingga bersih sebelum dijajakan kepada para pembeli,” ujarnya.

Pemilik toko RMD ini juga mengakui, hingga saat ini tidak ada satupun pembeli yang mengeluh mengidap penyakit apapun setelah membeli pakaian darinya.

“Belum ada yang mengeluh sampai saat ini yang memiliki penyakit setelah beli baju dari saya, temasuk gejala virus yang sedang ramai ini,” sebutnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Denna Yuliavina menambahkan, masyarakat diminta jangan panik atas isu penyebaran virus corona, apalagi jika ada pihak yang mengatakan bahwa penyebaran virus corona bisa berasal dari pakaian bekas impor ataupun buah dari China.

“Semua barang pakaian, buah agar dicuci dengan bersih tidak akan ada masalah. Intinya semua barang yang dibeli dari manapun harus mendapat perlakuan yang sama, yakni dicuci sampai bersih,” pungkasnya. (upi/e)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *