Pandemi Dicabut, Daya Beli Belum Pulih

Ilustrasi
Seorang calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (8/3/2021). (Foto: Dery Ridwansah/JawaPos

JAKARTA – Pencabutan status pandemi dan beralih ke fase endemi Covid-19 diyakini akan berdampak terhadap perekonomian domestik. Roda ekonomi bahkan bakal melaju lebih kencang.

”Pasti ada pengaruh pencabutan pandemi. Mobilitas masyarakat pasti meningkat lebih tinggi,” kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada Jawa Pos kemarin (22/6).

Bacaan Lainnya

Itu tecermin dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). ”Sejak Januari hingga April tahun ini pun sudah menunjukkan peningkatan,” imbuhnya.

Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah kunjungan wisman pada Januari–April 2023 mencapai 3.172.931 kunjungan. Secara kumulatif, jumlah itu naik 393 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bhima melanjutkan, angka-angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring telah dicabutnya status pandemi. Sektor-sektor seperti pariwisata, transportasi, perhotelan, ritel, dan hiburan akan mengalami kenaikan.

Meski begitu, adanya mobilitas yang meningkat saat ini belum sepenuhnya dibarengi dengan pulihnya daya beli. Hal itu disebabkan kenaikan harga berbagai komoditas yang juga berkorelasi pada terdongkraknya inflasi.

”Terutama komponen inflasi pangan (volatile food). Ditambah lagi ada risiko El Nino. Jadi, perlu dibarengi pengendalian inflasi pangan agar daya dorong pada konsumsi masyarakat bisa meningkat lagi,” paparnya.

Pencabutan status pandemi, lanjut Bhima, akan diwarnai dengan peralihan sektor-sektor mana saja yang bakal bertumbuh. Jika pada masa pandemi Covid-19 sektor-sektor seperti kesehatan, farmasi, telemedisin, hingga digital mendapat angin segar pertumbuhan, ke depan giliran sektor lain yang akan bergeliat.

”Sekarang berubah. Jadinya sektor yang terkait rekreasi, konser, hiburan, olahraga, dan sektor-sektor konvensional akan naik,” katanya.

Meski begitu, jika dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, Bhima memandang belum akan terkerek tinggi. Dia memproyeksikan ekonomi akan tumbuh hanya di kisaran 5 persen hingga 5,1 persen. Kondisi itu lebih disebabkan negara-negara mitra datang Indonesia seperti Korsel, Jepang, Tiongkok, Eropa, hingga AS yang mayoritas mengalami outlook yang melemah.

”Kapasitas industrinya pun menurun sehingga output dari komoditas yang sedang booming itu mulai berakhir. Padahal, Indonesia adalah negara penghasil komoditas SDA. Hal ini akan berpengaruh pada stabilitas ekonomi pascapandemi berakhir,” ulasnya.

Optimisme serupa dirasakan kalangan pelaku usaha. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, pencabutan status pandemi diharapkan bisa makin mendorong pergerakan dan konsumsi masyarakat secara umum. Sejak momen tidak wajib masker, kata dia, mobilitas masyarakat perlahan mulai meningkat.

”Dengan berubahnya status saat ini menjadi endemi, kami bisa berekspektasi bahwa segala kegiatan dan konsumsi masyarakat akan kembali ke level normal seperti sebelum ada pandemi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo mengenai pencabutan status pandemi Covid-19 di Indonesia. Keputusan tersebut sejalan dengan pencabutan status darurat Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) awal Mei lalu.

Shinta menyebutkan, pencabutan status akan berdampak positif pada pasar keuangan, pasar saham, pertumbuhan kinerja kredit, dan ekonomi secara keseluruhan. ”Sehingga berkorelasi atas dampak positif Indonesia di mata investor,” ungkapnya.

Yang pasti, jelas Shinta, pencabutan status pandemi akan kian mendorong mobilitas masyarakat. ”Sehingga akan menggerakkan roda perekonomian dalam negeri, meningkatkan juga angka konsumsi domestik kita,” sambung dia. (dee/han/agf/c9/fal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *