Harga Barang Elektronik Naik 20 Persen Dampak Rupiah Melemah

RADARSUKABUMI.com – SUKABUMI – Rupiah kini mulai bangkit. Walau baru menguat tipis, tapi sedikit menggembirakan. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Jumat (7/9), dolar AS tercatat Rp14.884 dari hari sebelumnya Kamis (6/9) Rp 14.891.

Meskipun tidak separah beberapa hari lalu yang hampir menembus Rp15 ribu, namun melemahnya rupiah terhadap dollar AS terus dirasakan berbagai sektor, termasuk harga jual di sektor elektronik.Pantauan Radar Sukabumi pada Jumat (7/9), harga barang elektronik seperti peralatan komputer di Kota Sukabumi naik hingga 20 persen.

Salah satu pemilik toko komputer yang berada di Jalan Ahmad Yani, Cikole, Kota Sukabumi Rudi Eriyanto mengungkapkan, sekarang harga peralatan komputer mengalami kenaikan hingga 20 persen pasca rupiah melemah.”Lumayan sih kenaikannya cukup tinggi seperti untuk RAM komputer aja awalnya kita jual Rp570 ribu, sekarang Rp750 ribu,”ucap Rudi.

Pemilik Ziro Computer itu menjelaskan, barang-barang elektronik seperti perlengkapan komputer merupakan barang impor sehingga dipastikan berimbas pada nilai tukar rupiah.”Barang-barang yang kena imbas rupiah ini seperti peralatan sparepart, namun untuk peralatan komputer lainnya seperti tinta tidak begitu berpengaruh,”ujarnya.

Namun saat disinggung soal penjualan, pemuda keturunan Tionghoa itu mengaku belum ada pengaruh terhadap omset penjualan.”Masih sama aja, kalau jual elektronik kadang ramai kadang juga sepi, tetapi sejauh ini masih stabil karena mungkin orang butuh jadi tidak peduli soal harga,”imbuhnya.

Saat ini, dirinya mengaku masih menjual barang-barang stok lama. Itu dilakukan agar kenaikan harga tidak terlalu signifikan.Selain komputer, pedagang handphone di Sukabumi juga mengeluhkan pelemahan nilai tukar rupiah. Selain berdampak pada harga jual yang tinggi, juga berdampak pada sepinya pembeli.

Salah satu pedang handphone di Sukabumi, Budi mengaku sudah beberapa hari ini sepi pembeli. Penurunan jumlah konsumen mencapai 50 persen.”Kemarin-kemarin kita bisa menjual hingga sepuluh unit handphone, sekarang paling tiga sampai lima handphone terjual,”ucapnya.

Akibatnya, hingga saat ini dirinya belum berani menaikkan harga jual lantaran masih menyimpan produk stok lama.”Sebelumnya udah dikasih tahu mau ada kenaikan harga, makanya simpan stok banyak tetapi ini stok lama sudah mulai berkurang jadi kemungkinan nanti ada kenaikan harga kalau sekarang masih harga lama,” terang Budi yang optimis rupiah bisa kembali menguat.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *