Ini Kata Fakar Geologi Soal Sinkhole Kadudampit

SUKABUMI– Adanya kemunculan lobang besar atau kata lain sinkhole membuat beberapa kalangan angkat bicara, salah satunya fakar geologi Ir. Sujatmiko yang mengatakan bahwa fenomena tersebut sebetulnya biasa terjadi didaerah yang memiliki kawasan batu kapur atau kars.

Amblasnya tanah yang berada di Kampung Legoknyenang Rt (5/2) Desa Sukamaju Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi akibat dari lapisan bumi jenis batu gamping yang berumur ribuan tahun yang lapuk oleh rembesan air. Biasanya hal tersebut terjadi bisa berbentuk vertikal atau horizontal.

Bacaan Lainnya

“Jadi terbentuknya tanah Sinkhole ini karena pelapukan bantu gamping yang berada dibawahnya, kalau ada yang mengatakan ada aliran irigasi itu tidak masuk akal, karena irigasi ada dipermukaan bukan didalam, “jelas Sujatmiko saat dihubungi Radarsukabumi.com

Dirinya juga mempertanyakan soal keterangan ada aliran air sepanjang 50 meter dibawah tersebut, bahkan dirinya juga mempertanyakan maksud dari pernyataan tersebut, soalnya tidak seuai dengan keilmuan yang dirinya fahami. Hal seperti itu, wajar terjadi baik di Indonesia ataupun di luar negri juga sering terjadi.

“Jadi kalau ada pernyataan ngawur soal irigasi yang didirikan oleh Belanda atau saluran air itu tidak masuk akal, yang masuk akal adalah pelapukan batu gamping atau kars. Karena tidak bisa menahan rembesan air dari atas maka terjadilah lubang besar tersebut, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika masyarakat disana tahu soal gua Bumiayu yang berada di Kecamatan Nyalindung tentunya hal itu bisa dijadikan contoh, kemungkinan dilokasi tersebut tanah dan kawasannya seperti yang ada di Kecamatan Nyalindung. Bahkan dirinya memastikan bahwa lobang Sinkhole tersebut tidak akan melebar terus menerus kalaupun melebar hanya beberapa meter saja.

“Tidak benar itu, tidak akan melebar terus menerus. Paling hanya beberapa meter saja. Jika sekarang 6 meter paling bertambah menjadi 9 sampai 10 meter saja, “tukas Fakar Geologi yang juga sebagai Sekertaris Kelompkm Riset Cekungan Bandung.(hnd/die)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *