Walikota Perempuan Afghanistan: Saya Tidak Kabur, Saya Menunggu Taliban Datang

Zarifa Ghafari
Walikota Maidan Shar , Zarifa Ghafari/Net

AFGHANISTAN — Tidak semua orang pergi meninggalkan Afghanistan. Setidaknya beberapa politisi masih tetap bertahan memperjuangkan negara itu. Termasuk politisi perempuan yang dikenal sangat vokal menyuarakan hak asasi manusia, terutama hak-hak kaum perempuan, Zarifa Ghafari. Dia adalah walikota wanita pertama Afghanistan. Ia mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan negara, juga mempertahankan hak-hak perempuan dan anak.

Ketika Taliban memegang kekuasaan di Afghanistan pada 1996 – 2001, hak-hak dasar perempuan dan anak perempuan ditolak, termasuk kemampuan untuk belajar, bekerja atau bepergian.

Bacaan Lainnya

Sehari sebelum Taliban menggulingkan Presiden Ashraf Ghani, Ghafari dengan sangat sedih menuliskan suara hatinya di postingan Twitter. “Tanah airku sayang, aku tahu kamu menderita dan kesakitan,” tulisnya, pada Sabtu (14/8).

BACA JUGA : Taliban Janji Tidak Akan Ganggu Kedutaan Asing

“Keberanian mencoba menarikmu keluar dari hari-hari buruk ini,” lanjutnya.

Pada Minggu (15/8) saat Taliban bergerak menyerbu Istana Negara dan menjatuhkan kekuasaan Ghani, Ghafari mengatakan dia tidak berlari ke mana pun. Dia tetap di rumah bersama keluarganya, bersiap menghadapi Taliban.

“Saya duduk di sini menunggu mereka datang. Tidak ada yang membantu saya atau keluarga saya. Saya hanya duduk bersama mereka dan suami saya. Mereka akan datang untuk orang-orang seperti saya dan membunuh saya,” kata Ghafari, yang menjabat walikota Maidan Shar sejak 2018.

“Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya. Lagi pula, ke mana saya akan pergi?” kata Ghafari seperti dikutip dari NPR, Kamis (19/8).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *