Korban Pemerkosaan Masuk Bui karena Dikira Aborsi

Tindakan keji ayah tiri yang usianya 70 tahun itu berlanjut sampai Cortez berusia 18 tahun. Pada 2016 dia hamil. Karena sebelumnya tidak pernah mengandung, Cortez pun tidak paham dengan perubahan dirinya. Dia tidak sadar jika dia berbadan dua. Dia pun tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

Pada April 2017 Cortez melahirkan. Namun, persalinan itu berlangsung terlalu cepat. Bayinya prematur. Cortez melahirkan di toilet.

Bacaan Lainnya

Cortez baru sadar bahwa dia melahirkan setelah melihat bayi meluncur dari jalan lahir. Dia kaget. Jabang bayi itu masuk ke lubang toilet dan langsung ke septic tank. Kejadian tersebut berlangsung begitu cepat. Cortez tidak sempat menyelamatkan buah hatinya. Sebab, kesadarannya menurun gara-gara perdarahan hebat. Cortez terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Kepada dokter, Cortez mengatakan bahwa ada sesuatu yang keluar dari vaginanya sebelum dia pingsan. Dokter pun lapor polisi. Dia menduga Cortez mengaborsi bayinya. Aparat pun langsung menangkap Cortez.

El Salvador menerapkan aturan superketat soal aborsi. Tidak sekadar melarang, pemerintah pun memaksa paramedis proaktif mencegah aborsi. Apabila tidak lapor polisi saat mengetahui kasus aborsi, dokter akan dijatuhi hukum berat.

Dalam kasus Cortez, sebagian besar masyarakat menganggap perempuan itu korban. Dia tidak berniat menggugurkan bayinya. Apalagi, bayi perempuan tersebut masih hidup sampai sekarang. Dia ditemukan di dalam septic tank bercampur lumpur dan tinja. Kini dia dirawat ibunda Cortez.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *