Wisatawan di Sukabumi Sisakan Tumpukan Sampah

Tumpukan sampah
Tumpukan sampah oleh para wisatawan di RTH Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Minggu (8/5).

PALABUHANRATU – Sampah menjadi problem menahun setiap masa liburan, salah satunya libur lebaran tahun ini. Tumpukan sampah yang diproduksi oleh wisatawan menjadi pemandangan kurang elok di kawasan wisata Kabupaten Sukabumi.

Termasuk pemandangan yang kurang menarik yakni ikon Patung Penyu yang telah berpindah tempat di Gerbang Gerbang Selamat Datang di Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Bacaan Lainnya

Salah satu tumpukan sampah terpantau di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Citepus, sampah setinggi tembok menuju area wisata dekat Balai Desa Citepus menggunung. Bahkan tumpukan sampah itu sudah beberapa hari terlihat dibiarkan menumpuk.

“Sampah itu sudah lama menumpuk seperti itu, padahal banyak wisatawan datang sejak H+1 lebaran, tetapi baru hari tadi dibersihkan saya lihat ada petugas datang bawa truk,” ungkap warga Kecamatan Cikakak, Opik Sabtu (7/5).

Opik mengaku kerap kali mengunjungi RTH Citepus dan kondisinya masih menumpuk, padahal sebelumnya pada Rabu (4/5) sudah ada dari dinas yang mengangkut sampah itu, tetapi ternyata masih menumpuk. Hal itu tentunya sangat menggangu pemandangan.

“Selalu masyarakat saya berharap kalau bisa tumpukan sampah jangan dibiarkan terlalu lama menumpuk karena selain bau juga kurang enak dipandang. Tapi mungkin karena macet jadi agak terlambat,” paparnya.

Sementara itu, soal ikon Patung Penyu yang bergeser tidak jauh dari pilar beton juga ramai menjadi perbincangan warga yang melintas di sekitar Gerbang Geopark Ciletuh. Apalagi posisi penyu yang copot dibiarkan tergeletak di dekat pilar beton.

“Sudah sejak kemarin dibiarkan begitu saja, padahal posisinya masih baru bahkan kalau tidak salah belum diresmikan. Posisi penyu seperti sedang rebahan, mungkin kelelahan karena menghadapi ribuan wisatawan yang kemarin melintasi gerbang ini,” kelakar Dedi Heryadi, warga Palabuhanratu.

Di gerbang Geopark Ciletuh Palabuhanratu lambang penyu ditempatkan untuk “menyambut” pengendara yang melewati gerbang, tepat diseberangnya terdapat juga patung ikan jangilus atau ikan marlin.

“Posisi patung penyu tadinya di atas, dekat pilar beton yang ada helm merahnya. Kalau copotnya kenapa kurang tahu juga karena setahu saya hari Kamis (5/5) lalu masih ada di tempatnya, entah karena tidak sengaja atau ada yang sengaja membongkar patung penyu itu dari tempatnya,” ungkapnya. (ris/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *