Wali Kota Sukabumi Akhirnya Menangis

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Semestinya tanggal 1 April 2020 lalu menjadi hari yang penuh suka cita untuk warga masyarakat Kota Sukabumi. Tapi itu diluluh lantakkan dengan ‘agresi’ wabah virus corona atau Covid-19. Ya, Hari Jadi Kota Sukabumi ke 106 tahun dirayakan dengan kedukaan dan keprihatinan.

Ini kian membiru pasca diumumkannya satu orang warga Kota Sukabumi sebagai pasien positif corona berdasarkan tes swab. Belum lagi beberapa hari sebelumnya, informasi mengenai 300 siswa polisi yang lembaga pendidikannya berada di wilayah Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Dua kabar ini seolah menjadi kado ‘kelam’ untuk kota yang terkenal dengan kuliner mochi. Meskipun belum ada pernyataan resmi, namun label zona merah covid-19 otomatis tersematkan untuk daerah yang dipimpin Achmad Fahmi itu.

Bacaan Lainnya

Benar saja, pada pagi hari Rabu (1/4/2020) waktu itu, tidak ada seremoni yang berlebihan. Yang ada justru air mata yang menetes dari pria yang karib disapa Kang Fahmi. Ya, Wali Kota Sukabumi itu pun akhirnya menangis. Sejumlah orang menganggap, itu bukan tangisan sembarangan.

“Saya dan mungkin semua warga Kota Sukabumi bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pak wali. Tangisan seorang pria dan pemimpin dalam kondisi seperti ini, itu bukan tangisan yang biasa. Kami doakan agar pak wali tetap semangat dan sehat terus memimpin kota ini,” kata Wahyu, warga Cikole, Kota Sukabumi.

Momen wali kota menangis itupun diabadikan lewat sebuah video berdurasi 1 menit 37 detik yang kini viral. Dalam video tersebut, tampak Achmad Fahmi didampingi wakilnya, Andri Hamami dan Sekretaris Daerah Dida Sembada duduk berdampingan dikelilingi oleh para asisten dan staf. Mereka kompak mengenakan busana adat traidisonal sunda berwarna krem. Di depannya ada sebuah tumpeng dan beberapa makanan ala kadar lainnya.

Saat itu, mantan wakil wali kota periode sebelumnya sedang berdialog via konferensi video dengan sejumlah kepala dinas dan pimpinan lainnya. Sembari menahan tangisnya yang terdengar mengisak, Fahmi pun mengungkapkan

“Hut Kota Sukabumi yang ke 106. Semoga Allah menguatkan kita. Semoga Allah tetap mempersatukan kita semua untuk melangkah, untuk membuat langkah-langkah terbaik, untuk membuat langkah-langkah terbaik, bagi warga yang sangat kita cintai. Saya yakin kita lebih mencintai warganya dibanding mencintai diri kita sendiri. Itulah sebabnya kita harus bergerak. Kita akan terus berbuat. Kita akan terus bekerja sampai titik darah penghabisan. Untuk sukabumi kita. Sukabumi yang kita cintai. Terima kasih Pak Wakil, terima kasih Pak Sekda, pak asisten dan teman-teman seluruhnya yang senantiasa bersama, yang senantiasa bersinergi untuk Kota Sukabumi. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucap Fahmi dalam video tersebut.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Doa dan harapan untuk Kota Sukabumi di Hari Jadi Kota Sukabumi yang ke 106

Sebuah kiriman dibagikan oleh Radar Sukabumi (@radar_sukabumi) pada

Sebelumnya diberitakan bahwa sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan dalam menanggulangi wabah virus yang berasal dari Wuhan ini, Fahmi dan Andri bersepakat akan menyumbangkan gajinya selama empat bulan.

“Tidak hanya kami (Wali dan Wali Kota Sukabumi) yang menyumbangkan gajinya untuk penanganan COVID-19, tetapi sejumlah rekan-rekan dari aparatur pun sudah bersepakat untuk ikut membantu dengan memberikan sebagian tunjangannya sebagai dukungan penuh dalam penanggulangan virus mematikan ini,” ucap Fahmi.

Dana yang terkumpul itu nantinya dikoordinir langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada. Tentunya bantuan tersebut demi percepatan dan membantu penanganan COVID-19 agar segera berlalu, apalagi Kota Sukabumi saat ini sedang berulang tahun ke-106. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *