Tol Bocimi Belum Miliki Rest Area, Sejumlah Pengendara Mengeluh

Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong belum memiliki Rest Area.
Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong.

SUKABUMI — Setelah diresmikan presiden Jokowi pada 4 Agustus 2023, Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda maupun Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong belum memiliki Rest Area.

Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah warga yang melintas. Ardi Ardiansyah MP (34) salah seorang pengendara mengatakan bahwa Tol Bocimi dari Gerbang Ciawi hingga ruas Parungkuda masih belum memiliki Rest Area, kondisi tersebut sangat dikeluhkan dirinya pasalnya keberaan Rest Area sangat dibutuhkan.

Bacaan Lainnya

“Ia belum ada ya, padahal sangat perlu. Apalagi pas keluar di Ruas Parunkuda sering macet sampai Cibadak, harusnya sih sudah ada Rest Area di Tol Tersebut. Jadi kami bisa beristirahat dahulu, “terangnya.

“Jika ingin beribadah, beristirahat sejenak, atau sekadar ke toilet umum kami tidak susah, “tambahnya.

Keberadaan Rest Area memang sangat diperlukan bagi para pengendara yang melintas tol Bocimi, pasalnya kehadiran Rest Area setidaknya bisa membantu para pengendara yang lelah setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.

“Harapan kami sih segera dibuatkan Rest Area dengan segera, kalau tidak ada ya minimal berikan penjelasan dari pihak pengelola tol bahwa Rest Area tidak ada untuk Tol Bocimi Seksi I dan II, kalau mau dibangun di Seksi III ya jelaskan lah. Tapi saya berharap ada Rest Area di Seksi II juga, “pintanya.

Sebelumnya, setelah dibuka oleh Presiden Jokowi pada 4 Agustus 2023 Lalu, Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) seksi II Cigombong–Cibadak dengan Exit Tol Parungkuda memang benar-benar diminati masyarakat.

Buktinya, terjadi kemacetan panjang di Exit Tol Parungkuda pada hari weekand dan libur panjang. Berdasarkan tampilan Google Maps, disana dilihat sejumlah ruas jalan terlihat memerah, yang dimulai dari Exit tol sampai jalan Salakopi Kadupugur Kecamatan Cicantanyan.

Yudin (35) salah seorang pengendara membenarkan bahwa dijalur utara Sukabumi saat ini macet dibeberapa ruas titik. Menurutnya kemacetan mulai terjadi di Exit Tol Parungkuda.

Kemudian kemacetan berlanjut, Rel Karang Tengah, Persimpangan Jalan Alternatif Nagrak, Simpang Palabuhanratu, Pasar Cibadak, pamuruyan, Simpang Cikidang terpantau padat. “Ya macet, saya juga terjebak di exit Tol Parungkuda. Maju kena mundur kena, engak ada obat “jelas Yudin.

Menurutnya, kemacetan di Sukabumi yang digadang-gadang pemerintah pusat Sukabumi-Jakarta 2,5 Jam itu mungkin sampai keluar tol Parungkuda. Namun, saat keluarnya jalanan utama macet.

“Saya dari keluar ke kota saja bisa sampai satu jam. Tidak ada alternatif, cuma berharap Tol Bocimi seksi III segera dikerjakan akan bisa menyelesaikan permasalahan macet, “jelasnya.

“Pasar juga yang ada di Cibadak sangat membutuhkan pembenahan, harusnya pemerintah segera bergerak mengambil langkah stategis. Misal, melarang angkot berhenti sembarang dan pegadang kaki lima dibersihkan kemudian dibuat pembatas jalan, “tegasnya.

Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami merasa serba bingung, pasalnya jalan untuk mengurai kemacetan belum ada. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah melakukan antisipasi dengan membuat jalan baru.

Hanya saja bentuk antisipasi tersebut dikhususkan pada pengendara yang akan menuju ke lokasi wisata Palabuhanratu, kalau pengendara yang menuju ke Kota Sukabumi memang belum ada jalan alternatif.

“Sudah ada antisipasi, tapi hanya untuk tujuan Palabuhanratu nantinya lewat kebonrandu Cibadak. Ari ka (Kota) Sukabumi mah timana Jalana (Kalau ke Kota Sukabumi jalannya tidak ada), “cetus Marwan, Sabtu (05/08/2023).

Menurutnya, sebetulnya pemkab sudah membikin koridor utara, tengah dan selatan. Hanya saja antisipasi tersebut belum kepada Infrastruktur utama hanya kepada Infrastruktur wisata saja. “Kalau ditanya macet (usai dibuka exit Tol Cibadak) macetnya di Cibadak sudah pasti, “tambahnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, awalnya ada rencana antisipasi Cicurug Ciambar, namun terhenti. Tapi ada rencana pembangunan Alternatif Kecamatan Caringin hingga Goapara.

“Kecuali tadi Nagrak. yang awal, yang dari jalan alternatif Cicurug-Ciambar Dituluykeun (Dilanjutkan), Tapi kan Waktu itu ada masalah. (Saat ini) baru bisa kita akan mulai dari arah Caringin ke Goapara. Caringin belum dimulai, mudah-mudahan tahun depan bisa. Yang akan diselesaikan Kadudampit ke Salabintana. Duitna euweuh, lamun kamari teu aya Covid mah beres. (Uangnya tidak ada, lamun tidak covid mah beres), “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *