Tanamkan Percaya Diri Sejak Dini

SUKABUMI – Pendidikan karakter adalah kunci membangun sebuah generasi cemerlang. Termasuk bagaimana menyeimbangkan antara Ilmu Pengetahun dan Teknologi (Iptek) serta Iman dan Takwa (Imtak). Selain itu, menanamkan rasa tanggung jawab dan melatih percaya diri sejak dini, agar anak tumbuh dengan lebih baik.

Untuk mencetak generasi cemerlang dengan tumbuh rasa percaya diri dan mampu bertanggung jawab, SMPN 11 Kota Sukabumi telah mempersiapkan itu semua sejak dini. Melalui program kultum yang diadakan pada Jumat pagi setiap minggunya. Berbeda dengan kultum biasanya, di sekolah ini pemberian materi keagamaan kultum dilakukan oleh setiap siswa mulai dari kelas VII hingga IX.

Bacaan Lainnya

Kepala SMPN 11 Kota Sukabumi Hema Hujaemah mengatakan, kultum tersebut rutin dilakukan setiap minggunya pada Jumat. Kultum dimulai sejak pagi sebelum memulai pelajaran, yaitu mulai dari pukul 07.00-09.00 WIB. Materi kultum diberikan oleh siswa yang dilakukan secara bergiliran. Sementara guru hanya menambahkan materi atau meluruskan materi kultum.

“Ini sifatnya wajib, dilakukan secara bergiliran setiap kelas,”ujar Hema kepada Radar Sukabumi, Kamis (6/9).
Misalnya, sekarang jadwal untuk kelas VII A. Mereka yang nantinya akan menyiapkan materi kultum hingga menyiapkan persiapan kultum serta memberikan ceramah dilakukan oleh pelajar kelas tersebut, begitu juga seterusnya.

“Para pelajar ini akan memberikan isi ceramah kepada seluruh pelajar SMPN 11,,” ucapnya.
Dikatakan Hema, pendidikan sejak dini memang sangat penting untuk membentuk kepercayaan diri anak sejak kecil.

“Menumbuhkan kepercayaan diri anak yang positif bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tetapi juga peran orangtua sangat diperlukan,”paparnya.

Selain bisa menumbuhkan kepercayaan diri, kultum ini juga bisa meningkatkan kreativitas anak dan membiasakan diri untuk berani berbicara didepan banyak orang.
“Sejauh ini, mereka tampil bagus, meski ada yang tampil malu-malu tapi itu sebuah proses pembelajaran supaya mereka terbiasa,” terangnya.

Hema berharap pelajar tidak hanya sekadar tampil dan mendengarkan, tetapi mereka bisa memahami setiap materi dan mengaplikasikan ke kehidupan nyata. Selain itu, siswa juga menyeimbangkan antara Iptek dan Imtak.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *