Tak Rela Disuruh Mundur, Relawan Marwan-Adjo Siap Melawan

Reporter : Abi Husna

SUKABUMI-Ketua Tim Relawan Pendukung Marwan-Adjo, Haji Hadad Cibatu mulai angkat bicara dan mulai ambil sikap terkait adanya desakan janji 2 tahun mundur dari sejumlah elemen masyarakat kepada Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono.

Bacaan Lainnya

Diakui Hadad, dalam beberapa bulan terakhir pihaknya memang sengaja belum mengambil sikap dalam menyikapi semua sikap kritis dan dinamika tuntutan perbaikan serta peningkatan pembangunan yang didengungkan sejumlah komponen masyarakat ke pemerintahan Marwan-Adjo.

Sikap diam tersebut tegas Hadad, karena ia masih menilai sikap kritis dan tuntutan mereka selama dalam kurun waktu itu masih wajar dan bisa dimaklumi dalam kehidupan berdemokrasi.

Tetapi, akhir-akhir ini ia dan rekan-rekannya mulai berubah setelah menilai tuntutan perbaikan pembangunan yang dikemas dengan sikap kritis tersebut, berubah jadi tuntutan yang dinilainya sudah tidak lagi bisa  dibiarkan.

Menurut Hadad, kalau mereka berhak untuk menyuarakan desakan tuntutan janji 2 mundur, pihaknya tegas Hadad tentu berhak dan berkawajiban untuk terus mendukung dan mempertahankan pemerintahan Marwan-Adjo sampai akhir masa jabatannya, atau kembali mendukung guna menjabat dua periode berikutnya.

“Catat, saya dan rekan-rekan di GEMMA tidak pernah alergi apalagi melarang mereka yang getol mengkritisi  pemerintahan Pak Marwan dan Pak Adjo. Sikap kritis mereka dibutuhkan sebagai kontrol terhadap pembangunan yang sedang dijalankan. Tetapi akhir-akhirnya ini tuntutan mereka, terutama di media sosial facebook, kami nilai sudah tidak lagi mencerminkan sikap kritis yang membangun, namun jadi  sikap kritis yang terkesan dicampuri rasa kebencian. Untuk itu sekarang, kami GEMMA akan bersikap menghadapi mereka,”tegas Hadad kepada radarsukabumi.com usai pertemuan dengan Relawan Marwan-Adjo di salah satu rumah makan di Jalur Cibolang Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/12).

Terlebih ujar Hadad, gerakan tuntutan 2 tahun mundur yang dilakukan sekarang, itu dinilainya sudah menjadi gerakan propaganda ke tengah masyarakat. Buktinya, di sejumlah daerah ditemukan spanduk- spanduk bertuliskan desakan janji 2 tahun mundur kepada Marwan-Adjo.

Atas desakan tuntutan janji 2 tahun mundur yang makin kencang dipropagandakan sejumlah pihak kepada pemerintahan Marwan-Adjo. Hadad mengilustrasikannya dengan sebuah bangunan yang susah payah dibangun, tetapi ketika ada yang mau merobohkan, tentu tidak boleh dibiarkan.

“Jelas ini tidak bisa kami biarkan. Sekarang kami lawan mereka. Kami lawan mereka, kalau mereka lempar isu kami lawan dengan isu, kalau mereka lempar data, kami lawan dengan data, dan kalau mereka mau demo besar-besaran pun akan kami lawan dengan demo besar-besaran juga,”beber Hadad sambil berapi-api.

Sementara Sekretaris GEMMA, Ikral Panutan menambahkan, pihaknya siap mengadakan dialog terbuka dengan pihak yang selama ini mempersoalkan pembangunan yang sudah dilakukan pemerintahan Marwan-Adjo.

“Kalau mereka siap berdialog mengenai pembangunan yang dilakukan Pak Marwan Pak Adjo, ya kita juga siap. Mereka punya data, kami juga punya data. Mereka bicara fakta, kami juga siap bicara fakta,”ujarnya.

Menurut Ikral, janji 2 tahun mundur yang dilontarkan Marwan Hamami, itu bukanlah kalimat berkonotasi menyerah pada kenyataan, melainkan kalimat penyemangat Bupati Marwan Hamami kepada dirinya beserta jajaran pemerintahannya, jika dalam tempo 2 harus bisa mewujudkan visi misi pemerintahannya.

Statmen itu sebagai bentuk keseriusan Marwan Hamami dalam mengemban tugas sebagai pimpinan daerah.

“Komentar janji 2 tahun mundur itu kan kalau tidak ada perubahan. Lah, buktinya meski belum genap 2 tahun, pembangunan di tengah masyarakat sudah bisa dirasakan. Kalau belum dirasakan, ya wajarlah, kan belum tuntas masa jabatannya juga,”pungkas Ikral.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *