Sukabumi Rugi Rp1,7 Miliar Akibat 46 Kali Dihajar Bencana Alam

Salah satu titik lokasi bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi pada November

SUKABUMI – Sepanjang November 2020, bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi menimbulkan kerugian mencapai Rp. 1.755.000.000. Data kerugian yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Sukabumi ini, merupakan akumulasi dari 46 peristiwa bencana yang terjadi.

Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani mengungkapkan, sepanjang November 2020, peristiwa bencana yang terlapor mencapi 46 titik dan menimbulkan kerugian sebesar Rp. 1.755.000.000.

Bacaan Lainnya

“Jumlah bencana yang terjadi sejak tanggal 1 hingga 30 November ada sebanyak 46 bencana yang tersebar di berbagai wilayah. Kerugiannya mencapai Rp. 1,755,000,000,” ungkapnya, Kamis (3/12/2020).

Anita merincikan, 46 bencana ini terdiri dari 8 kebakaran, 22 longsor, 4 banjir, 7 angin kencang, 1 pergerakan tanah, dan 4 kejadian bencana lainnya. Adpaun yang menonjol, yakni bencana longsor, kebakaran dan angin kencang.

“Yang mendominasi dan cukup besar itu adalah longsor, kebakaran dan angin kencang karena memang pada November ini sudah hujan cukup tinggi di Kabupaten Sukabumi,” sebutnya.

Adapun dampak kerusakan yang terjadi antara lain 10 rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang, dan 5 rumah terancam. Kemudian 2 kerusakan rumah ibadah, 1 fasilitas pendidikan, 8 jalan rusak, 3 saluran air, dan 1 tempat usaha rusak.Totalnya, 25 rumah terdampak dengan kelasifikasi berat, sedang, dan terancam. Selain itu 14 fasilitas umum juga alami kerusakan.

“Kemudian dampak yang terjadi pada warga yaitu, 32 KK yang terdiri dari 99 jiwa menderita, 33 warga mengungsi, dan 2 orang meninggal tenggelam,” rincinya.

BPBD Kabupaten Sukabumi menghimbau, agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Terutama, bagi warga yang berada di bandara sungai serta tebing, karena memang prediksi BMKG curah hujan masih cukup tinggi.

“Yang pasti tetap berhati-hati, kami pun bersama semua pihak terus melakukan berbagai upaya dan perisiapan, khususnya dalam menghadapi dampak peningkatan curah hujan,” pungkasnya. (upi/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *