IMM Soroti Pelanggaran HAM Uyghur

RADARSUKABUMI.com, CIKOLE– Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Uyghur, Tiongkok disoroti sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi. Mereka meminta, agar Walikota Sukabumi untuk mendesak pemerintah pusat melakuakan tindakan terhadap pemrintah Tiongkok.

Ketua IMM Sukabumi, Rajib Rivaldi mendesak pemerintah untuk menghentikan kekerasan dan diskriminasi terhadap masyarakat muslim Uyghur.

Bacaan Lainnya

Hal itu termasuk membuka akses bantuan internasional terhadap masyarakat muslim uyghur. “Pemerintah harus ambil langkah strategis diplomatif dengan Pemerintah Tiongkok untuk segera menghentikan kekerasan dan diskriminatif terhadap masyarakat muslim Uyghur,” pintanya disela-sela aksi yang digelar di depan Kantor Pemrintah Kota Sukabumi, Jumat (21/12).

Selain itu, dirinya pun mendesak untuk membuka arus informasi yang seluas-luasnya terhadap media internasional. Terutama berkaitan pelanggaran HAM yang dialami masyarakat muslim Uyghur. Menurutnya, desakan tersebut sebagai bentuk kepedulian mahasisawa di Sukabumi terhadap muslim Uyghur.

“Segala bentuk ketidakadilan merupakan lawan besar IMM, kami minta arus informasi terkait pelanggaran HAM dapat dibuka selebar-lebarnya,” tegasnya.

Mahasiswa yang tidak berhasil menemui Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi akhirnya menyasar Gedung DPRD Kota Sukabumi. Namun lagi-lagi mahasiwa tidak berhasil menemui anggota dewan yang hendak menerima aspirasinya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengaku tak menolerir pelanggaran HAM terhadap masyarakat muslim di Uyghur, Tiongkok. Menurutnya, kekerasan di sana tidak berdasar HAM dan agama.

“Saya atas nama Pemerintah Kota Sukabumi, tak menolerir kejadian di (Uyghur) sana, penindasaan yang dilakukan kepada saudara muslim tidak berdasarkan hak asasi manusia,” ujarnya.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Kota Sukabumi ini siap menyampaikan suara mahasiswa tersebut kepada legel yang lebih tinggi. Hal itu agar masyarakat muslim Uyghur tidak diintimidasi. “Kita tak ingin saudsra di sana mengalami intimidasi. Makasih sudah tertib dan aman,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *