Detik-detik Warga Cimenteng Sukabumi Tertemper Kereta di Luar Jadwal KA Pangrango

OLAH TKP : Sejumlah petugas kepolisian, saat melakukan olah TKP di lokasi lintasan Kereta Api KM 52+00 wilayah Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat pada Senin (10/06) pagi.(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)
OLAH TKP : Sejumlah petugas kepolisian, saat melakukan olah TKP di lokasi lintasan Kereta Api KM 52+00 wilayah Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat pada Senin (10/06) pagi.(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)

SUKABUMIWarga Kampung Cimenteng, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat dikabarkan tewas usai tertemper Kereta Api (KA) Pangranngo Sukabumi-Bogor, Senin (10/06/2024).

Belakangan korban tersebut merupakan Oma (55) yang ditemukan tewas setelah tertabrak Kereta Api Tambahan (KAT) atau Kereta Api Luar Biasa (KLB) dari arah Sukabumi menuju arah Bogor di lintasan Kereta Api KM 52+00 wilayah Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat pada Senin (10/06) pagi.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Cisaat, Resor Sukabumi Kota,Yanto Sudiarto kepada Radar Sukabumi mengatakan, peristiwa kecelakaan yang terjadi sekira pukul 06.30 WIB ini, bermula saat korban hendak ke arah Cisaat untuk berkerja dengan melintasi rel kereta api.

Akan tetapi, pada saat berjalan di lintasan kereta api, bersamaan dengan itu Kereta Api tambahan melintas ke arah Bogor, diduga korban tidak bisa menghidari kereta pada saat berjalan yang mengakibatkan tertemper atau tertabrak oleh boper kereta sebelah kanan.

“Saat korban ini, tertabrak KA tersebut, telah menggakibatkan korban terpental dan jatuh sekitar 10 meter di bahu Rel Kereta Api,” kata Yanto Sudiarto kepada Radar Sukabumi pada Senin (10/06).

Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia langsung menginstruksikan sejumlah anggotanya untuk bergegas ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Setiba petugas tiba di TKP, kondisi korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Setelah dilakukan oleh TKP oleh Unit Laka Lantas Polres Sukabumi Kota, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin, S.H Kota Sukabumi,” timpalnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *