Bantuan RTLH Belum Merata

CIBADAK— Kondisi rumah Pupun (50) warga Kampung Cikiwultongoh, Rt (1/1) Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, sangat memprihatinkan.

Bagai mana tidak, bertahun-tahun ibu empat orang anak ini tinggal di rumah berukuran 5 kali 6 yang sudah reyot. Dinding anyaman bambu terlihat bolong, begitu juga dengan atap rumah yang sudah lapuk. Tak jarang, ketika musim penghujan air masuk kedalam rumahnya.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan keterangan pemiliknya, kondisi ini sudah terjadi belasan tahun. Pupuh saat ini tinggal di rumah tersebut bersama ke dua anaknya. “Karena saya hanya berjuang seorang diri, suami saya sudah lama meninggal. Anak-anak saya yang dua diluar kota jarang pulang.

Sekarang hanya tinggal bertugas sama dua anak saya,”lirih Pupuh ketika disambangi koran ini, belum lama ini.
Lebih lanjut Pupuh mengatakan, dirinya hanya bekerja sebagai kuli serabutan sehingga penghasilanpun tidak menentu hingga tidak dapat berbuat banyak untuk memperbaikir kondisi rumahnya tersebut.

“Mau bagai mana lagi saya terpaksa tinggal di rumah reyot ini karena tidak punya uang untuk memperbaikinya. Kadang kalau lagi hujan deras saya numpang di rumah tetangga karena banjir,” ucapnya.

Tak hanya itu, karena keterbatasan faktor ekonomi Pupuh pun tidak mampu memasang listrik sehingga dirumahnya tampak gelap. Jika malam hari, dirinya hanya menggukan lilin untuk penerangan. “Jangankan untuk lilin biaya sehari-hari saja kesulitan. Jadi saya menggunakan lilin kalau malam hari,” paparnya.

Pupuh menambahkan, selama ini dirinya belum pernah mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah dari pemerintah terkait. “Saya harap, pemerintah bisa membantu memperbaiki rumah ini. Karena saya khawatir kalau malam hari apalagi saat ini sudah masuk musim hujan, khawatir sewaktu-waktu ambruk,” ulasnya.

Di tempat terpisah, Kasi Pemberdayaan Keluarga dan Komunitas Adat Dinsos Kabupaten Sukabumi Nurnia Haryani menerangkan, pada 2018 ini program RTLH sudah semua direalisasikan sebanyak 1400 unit RTLH dengan anggaran sebesar Rp17,25 miliar.

“Sementara pengajuan yang masuk pada 2018 ini sebanyak 1700 RTLH. Dari jumlah itu, yang dapat terpenuhi hanya 1400 unit saja sehingga 300 RTLH diantaranya belum dapat tersentuh bantuan,” jelasnya.

Ke depan, pihaknya akan memprioritaskan rumah yang kondisinya rusak berat. Bahkan, hal ini sudah disosialisasikan kepada seluruh desa di Kabupaten Sukabumi untuk mengajukan rumah yang kondisinya memang rusak berat.

“Karena tidak dipungkiri dengan luasnya wilayah Kabupaten Sukabumi ini masih bantak RTLH yang belum tersentuh. Maka dari itu, kami meminta kepada semua desa untuk mendata dan mengajukan yang rusak berat,” pungkasnya.

 

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *