Kedelai Mahal, Ukuran Tahu Jadi Mini ,,Perajin Tahu Terancam Bangkrut

SUKABUMI – Perajin tahu di Kota Sukabumi merugi, pasca harga kacang kedelai impor naik akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Pantauan Radar Sukabumi, harga bahan baku pembuatan tahu (Kacang kedelai,red) ini telah mencapai Rp7.700 per kilogram. Padahal bulan sebelumnya harganya hanya Rp6.800 sampai Rp7 ribu per kilogram.

“Setiap awal bulan, harga kedelai impor terus mengalami kenaikan, sehingga menghambat proses produksi,”ujar Ajat Jatnika, salah satu pengrajin tahu saat ditemui di pabrik tahu Raos Mang Samsi, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Senin (23/7).

Pria 36 tahun itu mengungkapkan, tahun ini produksi tahunya menurun.”Di tahun ini menurun per harinya kita hanya bisa menghabiskan sebanyak 2,4 kwintal,”ujarnya.Padahal biasanya ketika harga kedelai impor berada di posisi normal, setiap hari Ajat menghabiskan kacang kedelai lebih banyak hingga mencapai 3,5 kwintal.

“Kami menggunakan kedelai impor untuk pembuatan tahu ini,”paparnya.Menurutnya, dengan kondisi harga sekarang, para perajin tahu tidak bisa menyimpan uang hasil dari keuntungan penjualan tahu.

“Keuntungan dari jualan tahu ini sekarang makin kecil, paling hanya bisa bertahan untuk makan dan biaya produksi selanjutnya,”bebernya.Akibatnya, Ajat mengurangi ukuran tahu yang dibuatnya serta mengurangi pemakaian kacang kedelai saat proses produksi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *