Upaya Baldatun Center Melestarikan Kendaraan Tradisional Nayor yang Pernah Kesohor

Kendaraan tradisional Nayor
LESTARI : Sejumlah Kendaraan tradisional Nayor pada saat hadir di kegiatan Pra Milad Baldatun Center yang ke-7 di Saung Pergerakan Baldatun Center Cibadak Kabupaten Sukabumi. (foto : ist)

SUKABUMINayor merupakan salah satu kendaraan satu-satunya khas Kelurahan Cibadak Kabupaten Sukabumi yang masih bertahan sejak zaman Belanda. Dari awal-awal puncak kejayaanya, transportasi sejenis delman ini jumlahnya mencapai 500 unit, namun kini jumlahnya hanya tinggal 9 unit. Padahal kendaraan tradisional mirip ‘Tuk-tuk’ (Kendaraan tradisional Thailand) merupakan sebuah ikon Kota Cibadak yang harus dibanggakan masyarakat Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat.

Memang saat ini, Nayor sudah dibuatkan monument di Depan Kantor Kelurahan Cibadak. Namun, seiring waktu berjalan jumlah Nayor ini semakin menurun. Bayu Koswara (40) salah saorang kusir di wilayah Cibadak menyebutkan, populasi Nayor di Cibadak semakin sedikit. Bahkan untuk mencari penghasilan dari hasil menarik Nayor ini sudah kesulitan.

Bacaan Lainnya

“Ya susah cari duitnya, sehari kalau sedang ramai dapat Rp100 Ribu, kalau tidak ya kosong. Sekarang tinggal 9 Kuda. Kalau sehari-hari mangkal di Labora Cibadak. Untuk pelangganya biasanya ibu-ibu yang bawa anak-anak, kalau tidak bawa anak mah tidak naik, “jelas Bayu

Dirinya, berharap kepada pemerintah untuk menyediakan pangkalan buat narik nayor ini, supaya populasi Nayor bisa kembali naik minimal tetap ada dan tidak hilang tergerus zaman. Kendaraan yang diketahui awal muncul sejak 1941 dan digunakan untuk kendaraan umum pada 1960-an ini memang dari tahun ketahun populasinya menurun. Untuk itu, diperlukan adanya dorongan dari pemerintah untuk melestarikan Kendaraan tradisional Khas Cibadak ini.

“Ini juga baru pertama kali Nayor ada kegiatan di Acara Pra Milad Baldatun Center ke-7 dari sejak Corona (Covid-19), kalau sebelum-sebelumnya kami sepi. Pernah berfikir mau berhenti dan dijual saja, tapi sayang ini adalah usaha turun temurun, “cetusnya

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan, Balad Ade Siap Turun (Baldatun Center) memang setiap miladnya selalu mengandeng para kusir Nayor yang ada di Desa Sekarwangi. Apa yang dilakukan Baldatun merupakan tradisi yang bagus dengan ingin melestarikan kendaraan Nayor Khas Cibadak dengan dilibatkan disetiap kegiatan.

“Ya kan Nayor adalah Ciri Khas Cibadak, harus tetap dilestarikan. Kalaupun tadi ada usulan untuk pembuatan pangkalan Nayor, nanti kami kaji dulu. Pasalnya kami sedang mempersiapkan arus lalu lintas setelah Tol Cigombong-Cibadak Dibuka, pasti ada kemacetan. Nah soal Nayor ini, nantinya juga bisa dijadikan kendaraan Tradisional untuk para wisatawan yang datang, “terang Ade usai menghadiri kegiatan Pra Milad Baldatun Center yang ke-7.

pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin
pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin

Ditempat yang sama, pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin mengatakan, komitmen Baldatun terhadap pelestarian Nayor adalah yang utama, makanya setiap kegiatan Milad ataupun Pra Milad Nayor ini selalu dilibatkan, dari mulai dari Milad Pertama hingga ke-7 Kami libatkan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *