Karen, panggilan akrabnya, sangat suka dengan bahasa Inggris. Sehingga sejak ia masih menjadi anak TK, orang tuanya sudah mengikutsertakan Karen untuk masuk les bahasa Inggris di salah satu tempat les di Kota Sukabumi. Lambat laun kemampuan berbahasa Inggrisnya sudah jelas terlihat dan terasa bagus oleh orang tuanya sampai dia masuk ke SD.
Ia sendiri mengaku menjadi seorang pengajar bukan atas keinginannya, namun saat itu ada permintaan dari salah satu orang tua muridnya sekaligus tetangga dekatnya yang kesulitan mengajarkan anaknya dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR) pelajaran Bahasa Inggris yang masih TK.
“Waktu itu saya masih kelas 5 SD, dan anak yang bernama Gabie itu diminta oleh ibunya untuk belajar bahasa Inggris bersama saya. Dan ternyata baik Gabie dan ibunya senang dengan hasil ulangan dan tugas Bahasa Inggrisnya yang selalu mendapat nilai bagus,” terang gadis yang kini tengah mendalami hobinya menjadi seorang Model.
Sejak itulah, lanjut dia, orang tua dari murid pertamanya ini menyampaikan ke rekan lainnya bahwa hasil belajar dengan dirinya sangat memuaskan.
Alhasil sejak kelas 5 SD ia sudah mendapatkan permintaan les dari beberapa murid lainnya. “Dari situ banyak anak TK lain dari sekolah TK BPK Penabur, Al-azhar, TK Budi luhur, TK YB dan TK Persatuan.
Namun seiring berjalannya waktu dan sesuai kemampuan saya, kini hanya bisa mengajar tujuh murid saja termasuk adik saya agar tercipta suasana yang nyaman dan fokus,” tuturnya.