Terkait anggaran yang dikucurkan, Fatah mengungkapkan, sebelumnya UPP di tahun 2018 mengajukan ke Provinsi kusus untuk proyek tersebut sebesar Rp25-27 milar, namun yang diberikan hanya Rp7 milar. “Dengan anggaran sebesar itu, pembanguan tahap awal sudah selesai kita laksakan, tinggal kami memikirkan pembangunan fasilitas penunjang lain,”ungkapnya.
Nantinya, beberapa dermaga dan antar area untuk tempat peristirahatan kapal sehingga apabila ada kapal penumpang maupun yang bermuatan batu bara bisa parkir di dermaga yang tertata rapi. “Seperti di Pelabuhan lokal laut Palampang Ciwaru untuk pelabuhan penyebrangan dan pantai yang terhalangi oleh teluk di Cikembang Cibangbang yang sudah aman lokasinya untuk anter area,” katanya.
Disinggung target pembangunan Fatah mengatakan, Pemerintah memiliki target pada 2019 pembangunan pelabuhan dermaga regional, untuk penyebrangan kapal transportasi di pantai selatan dapat teralisasi dengan baik.
“Pantai selatan berbeda dengan laut timur. Karena, laut selatan berhadapan langsung dengan laut lepas samudra yang berdampak pada spesifikasi dermaga. Kecuali pantai yang terhalangi oleh teluk seperti di Cikembang Cibangbang. Saat ini, kami tengah melaksanakan mekanisme penataan dan hibah lahan dari Pemkab tambahan untuk pelusan dermaga tersebut,”katanya.
Dengan adanya pelabuhan penyeberangan di pantai selatan nantinya, akan menjadi sarana atau tempat penyeberangan penumpang tujuan Palabuhanratu maupun sebaliknya. Dimana nantinya fasilitas pelabuhan itu akan turut dinikmati oleh warga.
“Dengan adanya dermaga regional seperti ini transportasi laut akan lebih lebih efisen. Misalnya saja, jika cuaca baik dari Palabuhanratu menuju Ciletuh hanya mencapai 45 menit menggunakan alat transportasi laut. Tetapi, apabila di tempuh menggunakan transportasi darat bisa mencapai empat jam,” pungkasnya.(cr1/d)
