Gara-Gara Adu Cepat, Dewan Pers Kebanjiran Pengaduan

SUKABUMI – Persaingan usaha media berbasis online untuk menjadi yang terdepan atau adu cepat dalam penyajian informasi, telah memicu terjadinya penurunan kwalitas serta tingkat keakuratan sebuah pemberitaan.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Ari Syahril Ramadhan mengungkapkan tren pengaduan ke Dewan Pers setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Puncaknya terjadi sejak tahun 2012 dengan jumlah pengaduan sebanyak 470 kasus. Setahun berikutnya Dewan Pers menerima 776 pengaduan.

Dari sekian banyak pengaduan masyarakat terkait pemberitaan media ini, salah satu jenis pengaduan yang mendominasi yaitu terkait pemberitaan yang tidak berimbang karena tidak adanya hak jawab. Meski pun ada, hak jawab yang ditampilkan dinilai sangat tidak proporsional.

Ari mengatakan, ada beberapa pemicu yang menyebabkan tingginya persaingan bisnis media online, salah satunya ingin menjadi yang tercepat dalam menyajikan sebuah pemberitaan. Selain itu adanya potensi keuntungan bisnis yang dibisa diraih dengan cara menampilkan berita-berita yang dikemas hanya untuk mendapatkan Klik dalam jumlah yang banyak.

“Kedua strategi pada bisnis media online inilah yang menjadi penyebab banyaknya pengaduan ke Dewan Pers. Hal ini disebabkan tindakan reporter yang cenderung mengabaikan etika jurnalist dalam pembuatan berita akibat adanya tekanan dari redaksinya yang ingin menjadi tercepat dalam memberitakan,” ungkap Ari saat menjadi pembicara dalam diskusi pada Musyawarah Besar Sukabumi Journalist Forum (SJF), baru-baru ini.

Atas permasalahn ini, lanjut Ari, kelembagaan AJI telah memberikan resolusi yakni mendorong setiap jurnalis untuk terus berupaya meningkatkan kwalitas diri terutama dalam hal pemahaman kode etik jurnalistik sebagai landasan dalam menjalankan tugasnya. “Resolusi juga ditujukan bagi pemilik perusahaan media agar lebih mengedepankan penyajian berita yang sesuai dengan ketentuan,” tegas Ari. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *