Mudik Lebaran, KPU Antisipasi Partisipasi Pemilih Turun

SUKABUMI— Perhelatan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018, nampaknya bertepan dengan masa mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Hal tersebut tentunya menjadi perhatian KPU Kota Sukabumi untuk lebih intensif dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi Pilkada serentak 2018.

Bacaan Lainnya

Pasalnya dikhawatirkan masyarakat Kota Sukabumi yang sedang mudik keluar kota tidak mengingat atau peduli dengan momentum Pemilu ini.

“Ia KPU sudah mengantispasi itu, mungkin kita akan lebih intens lagi untuk bersosialisasi. Kita akan tekankan kepada masyarakat bahwa momen penting pilkada itu harus diikuti oleh masyarakat Sukabumi, dengan satu suara bisa menentukan nasib lima tahun kedepan,” ujar Anggota Komisioner KPU, Divisi Sosialisasi, partisipasi dan SDM, Sri Utami, (14/12) kemarin.

Makanya, pihaknya akan melakukan sosialisasi dengan dua metode. Pertama, sosialisasi dengan metode door to door dan kedua dengan metode forum warga.

“Sosialisasi ini kan masih panjang dari dua metode tadi nanti kami akan ditekankan pentingnya memilih pemimpin. Juga memberitahukan bahwa saat mudik nanti jangan terlalu lama di kampung halaman, mereka harus betul memahami pemilu,” katanya.

Untuk metode door to door sendiri yang merupakan sosialisasi basis keluarga, nantinya akan memanfaatkan petugas pemuktahiran data pemilih (Pantarlih) saat pencocokan data pemilih kesetiap rumah -rumah.

Momentum itu kata Sri bisa dijadikan ajang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Petugas itu nantinya selain bertugas pencocokan data pemilih, juga sambil sosialisasi kepada masyarakat. Saya sudah mencoba menyampaikan itu kepada PPK dan PPS pada sat bintek,” ujarnya.

Tak hanya itu, nanti juga akan memanfaatkan KPPS saat menyerahkan kartu C6 yang merupakan undangan untuk ke TPS.

Momen- momen seperti itu bisa dimanfaatkan untuk memberikan pemahaman dan informasi yang sederhana seperti mengingatkan hari pencoblosan dan tatacara pencoblosan.

” Intinya kami sudah mengantisipasi partisipasi pemilih di Pilkada serentak nanti,” jelasnya.

Sementara untuk metode forum warga, Sri sudah memberikan penjelasan ke PPK dan PPS untuk mengindentifikasi kegiatan – kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar wilayahnya seperti ditingkat Rt, RW, kelurahan dan Kecamatan.

Misalkan, PPK dan PPS itu bisa ikut masuk dalam acara kegiatan pengajian warga, acara Posyandu, karang taruna dan lainnya.

“Ya kita ikut numpang menyempatkan waktu beberapa menit untuk mengingatkan warga agar untuk ikut serta dalam pencoblosan pilkada serentak,” ujarnya.

Sri meyakini dengan dua metode itu sangat efektif dalam menyosialisasikan pilkada serentak kepada masayarakat.

” Kita mencoba untuk berdialog langsung dengan warga dengan metode itu. Kita terus ingatkan batur sakasur, batur sadapur, batur salembur jeng batur sa gubernur. untuk suksesnya pilkada serentak ini,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *