Lima Komentar Bupati Marwan Hamami yang Viral dan Diviralkan di Medsos

SUKABUMI-Gaya bicara setiap pemimpin punya ciri khas, tabiat dan karakter berbeda. Begitupun pada diri Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

Gaya bicara yang ceplas ceplos, nyeletuk, saklek apa adanya, dan terkadang tak kenal ruang dan waktu, menjadi pembawaan tak terpisahkan Marwan Hamami dalam mengomentari sejumlah persoalan yang dikemukakan beberapa elemen masyarakat di Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Tak bisa dihindari, omongan Marwan tersebut sempat jadi bumbu penyedap pihak tertentu yang getol mengkritisi setiap kebijakan pemerintahannya.

Ujung-ujungnya sudah pasti, komentar Marwan pun jadi viral karena diviralkan di media sosial facebook dan media lainnya.

Sepertinya Marwan tak peduli omongannya mau dipelintir atau tidak. Marwan tetap mengeluarkan celotehan dengan bahasa pasaran nan cukup populer yang kadang pula dijadikan bahan tambahan guyonan bahkan mendekati cibiran.

Hastag #Ah nu Gelo dan #Ngomong mah Gampang pun sempat (meng) gema.

Sampai sekarang pun hastag itu
kerap dipakai di postingan media sosial akun facebook mereka.

Berikut komentar Marwan Hamami yang Viral dan Diviralkan di Medsos :

1. Dua Tahun Siap Mundur. Pernyataan dua tahun siap mundur jika dalam kurun dua tahun ke depan daerah yang dipimpinnya tidak ada perubahan sebenarnya sudah cukup lama dikeluarkan Marwan Hamami ketika musim kampanye Pilkada 2015 lalu. Sesudah dilantikpun, pernyataan ini kembali Marwan ungkapkan.

Statmen ini kata Marwan sebagai bentuk komitmen atas jabatan yang diembannya. Namun begitu, sebelum mundur jika tidak ada perubahan, Marwan terlebih dahulu akan membersihkan para pejabat dari tingkat kepala dinas sampai camat yang dianggap kurang berkontribusi atau tidak bisa membantu mewujudkan visi misinya. Sebab, baik kadis maupun camat memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

2. Ah Nu Gelo. Komentar ini keluar setelah Marwan diwawancara oleh sejumlah wartawan usai Marwan
mengikuti rapat paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi di Aula Setda Palabuhanratu.

Yang membuat Marwan kesel lantaran pertanyaannya masih seputar polemik dana umroh yang diduga berasal dari APBD.

Padahal kata Marwan, saat dirinya sedang umroh, penjelasan tentang dana umroh sudah dijelaskan oleh Sekda Iyos Soemantri dan Kabag Humas Risbandi.

“Perjalanan umroh Bupati Sukabumi dan rombongan sama sekali tidak menggunakan dana APBD,”kata Kabag Humas Setda Kabupaten Sukabumi, Risbandi.

3. Ngomong Mah Gampang. Komentar ini muncul setelah adanya gagasan warga mengenai perbaikan jalan yang bisa diambil dari dana preservasi yang disampaikan melalui surat terbuka di media sosial facebook.

Kemudian, surat terbuka itu dimuat disalah satu media online lokal lalu dikonfirmasi ke Marwan tentang anggaran yang bisa diambil untuk memperbaiki jalan rusak di Kabupaten Sukabumi melalui dana preservasi.

Sebenarnya secara normatif, Marwan sudah menjelaskan tentang seluk beluk bagaimana dana preservasi yang dimaksud. Ia sempat mengungkapkan pendapat, jika jalan Kabupaten Sukabumi sepanjang 1.700 kilometer, sepanjang 1300 kilometer dinyatakan tidak layak. Sementara, anggaran yang bisa
dialokasikan saat ini di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) hanya Rp26 miliar saja.

Padahal katanya, sebelum Indonesia mengalami krisis moneter, Kabupaten Sukabumi mendapatkan
minimal Rp58 miliar. Tetapi ditengah wawancara, Marwan sempat berbicara ngaler ngidul hingga akhirnya keluar bahasa Teori mah gampang, ngomong mah gampang.

4.Jangan Teriak-teriak di Medsos. Komentar ini muncul saat acara Silaturahmi dan Dialog bersama
masyarakat daerah pemilihan (dapil) IV di di halaman Yayasan Canaan Farmar Institut, Desa Karangpapak Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Senin (21/11).

Entah komentar ini ditujukan ke siapa. Namun, banyak pihak yang selama ini getol mengkritisi atau menyampaikan kekecewaan, baik itu masalah pribadi atau lainnya terhadap Marwan di media sosial facebook jadi terpantik. Seketika, omongan jangan teriak-teriak dimedsos pun viral karena diviralkan.

“Saran dan kritikan soal pembangunan di medsos itu juga bagus. Tapi kalau ada ketidak puasan, tidak perlu teriak-teriak terus di medsos. Mari kita bicarakan melalui musrembang. Karena di
Musrembanglah semua usulan pembangunan dimulai,”tandasnya.

5. Ada yang Membiayai. Komentar ini keluar saat Marwan emberikan sambutan di acara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi di Hotel Augusta Cikukulu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (2/12).

Komentar ini mencuat karena mulai ramainya desakan janji dua tahun mundur apabila dua tahun selama kepemimpinannya Kabupaten Sukabumi tidak ada perubahan. Terlebih, desakan janji dua tahun mundur rami di facebook.

“Ada sejumlah pihak sengaja mendorong rencana demo besar-besaran itu. Saya pun tahu itu ada yang membiayai,”ucapnya.

Dan, kita tunggu komentar selanjutnya dari Bupati Marwan Hamami (abi husna)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *