Revitalisasi Pemilah Sampah dengan Teknologi VR untuk Ekonomi Sirkular

Anggy Pradiftha Junfithrana, MT
Anggy Pradiftha Junfithrana, MT

Oleh : Anggy Pradiftha Junfithrana, MT

*Dosen Teknik Elektro Universitas Nusa Putra

PEMANASAN global dan perubahan iklim menjadi tantangan utama yang dihadapi dunia saat ini. Masalah ini disebabkan oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan peningkatan produksi sampah yang berlebihan.

Salah satu upaya penting dalam menghadapi masalah ini adalah melalui praktik ekonomi sirkular, yang bertujuan untuk meminimalkan limbah, memaksimalkan penggunaan ulang dan daur ulang, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam konteks ekonomi sirkular, peran para pemilah sampah daur ulang sangatlah krusial. Mereka adalah garda terdepan dalam memilah, mengumpulkan, dan mendaur ulang sampah, sehingga berperan besar dalam mengurangi volume limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.

Namun, untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam ekonomi sirkular, para pemilah sampah perlu memiliki kompetensi yang memadai.

Di Indonesia, khususnya di Sukabumi, para pemilah sampah daur ulang masih menghadapi berbagai tantangan dalam peningkatan kompetensinya.

Faktor-faktor seperti minimnya akses terhadap pelatihan, kurangnya pemahaman tentang teknologi modern, dan rendahnya tingkat pendidikan seringkali menjadi hambatan dalam pengembangan kompetensi mereka.

Namun, dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, ada peluang besar untuk meningkatkan kompetensi para pemilah sampah.

Salah satu teknologi yang menjanjikan untuk tujuan ini adalah teknologi Virtual Reality (VR). Dengan begitu, bagaimana penerapan teknologi VR dapat meningkatkan kompetensi para pemilah sampah daur ulang di Sukabumi dan dapat meningkatkan kesejahteraan dalam ekonomi sirkular.

Penerapan Teknologi VR dalam Peningkatan Kompetensi

Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan yang dibuat secara digital. Pengguna dapat merasakan sensasi nyata saat berada dalam lingkungan VR, sehingga teknologi ini sangat cocok untuk menyediakan pelatihan interaktif.

Bagaimana VR dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi para pemilah sampah? Pertama-tama, VR dapat digunakan untuk mensimulasikan situasi di lapangan.

Para pemilah sampah dapat menjalani latihan virtual di mana mereka memilah sampah dalam lingkungan yang dirancang secara digital. Hal ini akan membantu mereka memahami proses dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan sehari-hari.

Selain itu, VR juga dapat digunakan untuk memberikan pelatihan teoritis. Para pemilah sampah dapat mengikuti kursus online dalam lingkungan VR yang interaktif. Ini akan membantu mereka memahami konsep-konsep penting tentang daur ulang, manajemen limbah, dan praktik-praktik terbaik dalam pekerjaan mereka.

Namun, penerapan VR bukanlah satu-satunya aspek penting dalam meningkatkan kompetensi para pemilah sampah. Perlu ada upaya serius dalam menyelenggarakan program pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan.

Universitas, lembaga pemerintah, dan LSM dapat berkolaborasi untuk menyediakan pelatihan yang berkualitas tinggi dan memastikan bahwa para pemilah sampah memiliki akses ke teknolo

Pos terkait