Serunya Belajar di Ruang Publik

JAKARTA – Belajar tidak hanya dilakukan dalam ruangan, tapi bisa di luar. Cara belajar ini sebagai upaya menciptakan suasana yang nyaman dan menghindarkan kejenuhan.

Seperti di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tidak hanya menjadi ruang terbuka yang dapat di jadikan tempat bermain anak-anak, namun sudah menjadi tempat untuk belajar karena banyak sekali kegiatan yang menarik.

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau yang acap kali di kenal dengan RPTRA tidak hanya menyajikan ruang terbuka yang dapat di jadikan tempat bermain anak-anak, namun RPTRA sekarang ini sudah menjadi tempat untuk belajar karena banyak sekali kegiatan yang di sajikan di RPTRA yang tersebar di setiap kelurahan di Jakarta ini.

Kegiatan itu adalah pelatihan seni budaya yang di pelopori Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta terdapat banyak pilihan kegiatan.

Untuk mengasah skill sekaligus melestarikan budaya Jakarta. Kegiatan pelatihan tersebut meliputi seni tari, seni rupa, marawis, qosidah, hadroh, teater, nasyid, hingga silat cingkrik.

Salah satu instruktur seni Julian Noval, mengatakan pelatihan ini menargerkan dapat menanamkan pengetahuan kesenian kota Jakarta, yang semakin lama mulai dilupakan masyarakat. Tidak ada batasan usia dalam mengikuti pelatihan ini.

Syarat mengikuti kegiatan ini hanya perlu datang ke RPTRA terdekat dengan rumah dan menanyakan jadwal latihan kegiatan yang ingin di pilih.

“Bahwa kegiatan positif ini, sangat membantu anak-anak untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan sejak dini. Semoga kegiatan ini berkesinambungan dan terus menerus menjadi program tetap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,” ujar instruktur seni Julian Noval kepada wartawan koran ini saat ditemui di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, akhir pekan kemarin.

Metode belajar di luar ruangan, seperti ini tentu memudahkan peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan. Karena suasananya tidak sama ketika belajar dalam kelas.

Selain itu, peserta lebih senang karena waktu belajarnya tidak terlalu lama. Sehingga mereka tidak mudah bosan.

Bahkan, mereka tetap tertib mengikuti proses pembejaraan.
“Waktu paling cepat 1,5 jam hingga 2,5 jam.

Jadi 1 sesi pas mereka lagi mewarnai, kita jelasin teori-teori seni atau kita jelasin kenapa kita gambar misalnya, Monumen Nasiona apa sih sejarahnya, terus terletak dimana dan mengetahui fakta mengenai Monas,” terang Noval disapanya.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini mulai dari balita hingga remaja berusia 16 tahun. Mereka sangat antusias dengan kegiatan seni dan budaya yang sudah berjalan selama 2 tahun di RPTRA Kedoya Utara Jakarta.

“Selain di sini, saya mengajar di tiga wilayah Jakarta yakni, Jakarta Selatan, Utara, dan Timur. Hampir setiap tempat pasti selalu ramai dan mereka merasa senang dengan kehadiraan belajar di RPTRA,” tukas Julian. (dan)

Tidak ada batasan usia dalam mengikuti pelatihan ini.Syarat mengikuti kegiatan ini hanya perlu datang ke RPTRA terdekat dengan rumah dan menanyakan jadwal latihan kegiatan yang ingin di pilih.

“Bahwa kegiatan positif ini, sangat membantu anak-anak untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan sejak dini.

Semoga kegiatan ini berkesinambungan dan terus menerus menjadi program tetap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,” ujar instruktur seni Julian Noval kepada wartawan koran ini saat ditemui di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, akhir pekan kemarin.

Metode belajar di luar ruangan, seperti ini tentu memudahkan peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan. Karena suasananya tidak sama ketika belajar dalam kelas.

Selain itu, peserta lebih senang karena waktu belajarnya tidak terlalu lama. Sehingga mereka tidak mudah bosan. Bahkan, mereka tetap tertib mengikuti proses pembejaraan.

“Waktu paling cepat 1,5 jam hingga 2,5 jam. Jadi 1 sesi pas mereka lagi mewarnai, kita jelasin teori-teori seni atau kita jelasin kenapa kita gambar misalnya, Monumen Nasiona apa sih sejarahnya, terus terletak dimana dan mengetahui fakta mengenai Monas,” terang Noval disapanya.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini mulai dari balita hingga remaja berusia 16 tahun. Mereka sangat antusias dengan kegiatan seni dan budaya yang sudah berjalan selama 2 tahun di RPTRA Kedoya Utara Jakarta.

“Selain di sini, saya mengajar di tiga wilayah Jakarta yakni, Jakarta Selatan, Utara, dan Timur. Hampir setiap tempat pasti selalu ramai dan mereka merasa senang dengan kehadiraan belajar di RPTRA,” tukas Julian.

(dan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *