Kunjungan Persahabatan Enam SMA Kehutanan Jepang ke SMAN 1 Kota Sukabumi

Sejumlah siswa SMA Jepang saat belajar bahasa bersama para pelajar SMAN 1 Kota Sukabumi.

RADARSUKABUMI.com – Mengawali tahun 2020, SMA Negeri 1 (Smansa) Kota Sukabumi kembali mendapat kunjungan dari sejumlah pelajar SMA Kehutanan Jepang. Selain melakukan kunjungan persahabatan, para pelajar dari enam SMA asal Negeri Sakura itu juga melakukan aktivitas lainnya seperti homestay dan belajar bersama.

SRI SUMARNI, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Tidak terasa sudah keempat kalinya para pelajar SMA Jepang yang tergabung dalam rombongan National Land Afforestation Promotion Organization (Nalapo) melakukan kunjungan persahabatan ke SMAN 1 Kota Sukabumi.

Sederet kegiatan menarik dan edukatif telah dipersiapkan semaksimal mungkin oleh panitia, untuk menyambut kedatangan para tamunya itu. Dalam agenda kunjungannya ke Indonesia khususnya di Jawa Barat, mereka hanya singgah selama dua hari, Selasa-Rabu (28-29/1) di Sukabumi, Kota Sejuta Cerita.

Panitia Pelaksana Kunjungan Persahabatan, Homestay dan Belajar Bersama Enam SMA Jepang yang juga guru SMAN 1 Kota Sukabumi, Betti Karliati menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan suatu kebanggaan khususnya bagi sekolah dan Sukabumi secara keseluruhan.

“Iya ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi SMAN 1 Kota Sukabumi dan daerah Sukabumi, karena ini menjadi bagian dari gambaran sekolah dan kota yang ada di Jawa Barat (Jabar),” ujar Betti Karliati dalam keterangan tertulisnya kepada Radar Sukabumi, Kamis (30/1).

Perempuan berkerudung yang menjadi perantara antara pihak sekolah dan Oisca itu menjelaskan bahwa rombongan yang terdiri dari sebelas siswa, satu siswi, dan enam guru itu berasal dari enam sekolah yang ada di Jepang.

Yaitu Aomori Goshogawara Agriculture and Forestry HS, Nagano Kisoseiho HS, Kyoto Kitakuwada HS, Tottori Chizu Agriculture and Forestry HS, Okayama Katsumata HS, Okayama Katsumata, dan Tokushima Prefectural Naka Senior HS. Selain siswa-siswi dan guru, mereka juga didampingi oleh dua orang perwakilan dari Nalapo.

“Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara pihak sekolah (SMAN 1,red) dengan OISCA TC dibawah pimpinan Mr. Yutaka Nakagaki untuk regional Indonesia yang sudah terjalin selama hampir sepuluh tahun, dengan kedatangan tamu sebanyak tujuh kali. Mulai dari organisasional hingga dari pihak universitas, yaitu dari Tokyo International University,” paparnya.

Di hari pertama kunjungannya ke SMAN 1 pada Selasa (28/1), rombongan disambut dengan suguhan tarian Jaipong yang dilakukan para pelajar SMAN 1 yang tergabung dalam ekstrakurikuler Seni Tradisional (Sentra). Baru setelah itu dilanjutkan dengan acara seremonial berupa sambutan dari perwakilan siswa yang diwakili Ketua OSIS SMAN 1 dan perwakilan siswa Jepang.

Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari Kepala SMAN 1 Kota Sukabumi, Asep Sukanta dan Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi yang diwakili Asda II Kota Sukabumi, Cecep Mansur.

Acara inipun dimeriahkan oleh presentasi berkaitan dengan kegiatan lingkungan yang dilakukan oleh siswa SMAN 1 yang dilakukan oleh ekstrakurikuler YEC (Youth Environmental Club), dan disambut dengan presentasi tentang kegiatan kejuruan dari salah satu Sekolah Kehutanan Jepang yang semakin membuka wawasan siswa SMAN 1.

Acara pun semakin meriah dengan adanya unjuk kebolehan dari ekstrakurikuler SDA (Smansa Dance Art), MSV (Melodia Smansa Voice), silat dan angklung dari kelas 12 bahasa dari siswa Indonesia, penampilan Soran Bushi, Doraemon, permainan Oonawatobi, dan tarian paprika yang dilakukan oleh siswa Jepang. Kegiatan ini ditutup dengan mengajarkan cara membatik ke siswa dan guru dari SMA Jepang.

“Selanjutnya, siswa Jepang diajak untuk homestay di lima rumah siswa SMAN 1. Mereka diajak naik angkot dan angkutan online yang ada di Sukabumi menuju ke rumah homestaynya, dan mereka sangat menikmati pengalaman ini,” tutur Betti.

Pada malam harinya, guru-guru dari Jepang berkunjung ke homestay sembari menikmati suasana Kota Sukabumi di malam hari. Baru keesokan harinya tepatnya Rabu (29/1), diadakan kegiatan belajar bersama.

“Siswa Jepang kami ajak ke tiga kelas untuk mengajarkan Bahasa Jepang, tentunya dengan tiga level cara belajar Bahasa Jepang,” terangnya.

Di kelas, para pelajar SMAN 1 terlihat sangat senang diajar Bahasa Jepang apalagi di kelas pun mereka diajarkan untuk melipat kertas origami khas Jepang. Sebaliknya siswa Jepang diajarkan lagu dan gerakan Topi Saya Bundar, Kepala Pundak Lutut Kaki dan Dua Mata Saya.

Kedua siswa dari Indonesia dan Jepang sangat menikmati dan menyukai kegiatan ini. Dan tibalah untuk berpisah karena rombongan Jepang akan meneruskan kegiatan ke UGM dan Candi Borobudur.

“Kemarin pagi saya mendapat kabar dari rombongan Jepang, Alhamdulillah para siswa sangat senang sekali melaksanakan kegiatan persahabatan di SMAN 1. Awalnya khawatir tidak bisa membaur, akan tetapi karena keramahan khas orang sunda dari warga SMAN 1 mereka menjadi lega, dan sangat merasakan seperti di keluarga sendiri ketika homestay,” tutur Betti sembari tersenyum bahagia.

Ketika sharing mengajar bahasa, lanjut Betti sungguh menarik. Karena belajar pelafalan Bahasa Indonesia yang benar.

“Kedepannya Insya Allah akan ada undangan dari pihak Jepang untuk siswa dan guru SMAN 1 untuk bertandang ke Negeri Sakura. Meskipun singkat tapi kegiatan persahabatan ini sangat berarti,” tandasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *