Belajar dari Laptop Pinjaman, Desain Grafis Karya Burhanudin Bertarif Jutaan

Burhanudin, mahasiswa Bahasa Arab IAIN Ponorogo, mempelajari desain grafis secara otodidak. Dia gigih mempelajarinya meski dengan laptop pinjaman. Keuletannya membuat dirinya sanggup menguasai seni menggambar virtual itu, kurang dari enam bulan.

NUR WACHID, Ponorogo

DI depan laptop di sebuah warung kopi, Burhanudin mengernyit dahi. Tangannya menari menggambar sketsa Presiden Soekarno. Meski cepat selesai, dia masih mencermati tiap detail sketsa wajah presiden pertama Indonesia tersebut. ‘’Biar terlihat elegan,’’ tuturnya.

Hidup mandiri bukanlah perkara mudah, apalagi harus membiayai hidup dan kuliahnya sendiri. Namun, hal itu bukanlah menjadi halangan bagi Burhanudin untuk terus mewujudkan mimpinya menggapai gelar sarjana agama.

“Lama-kelamaan malu kalau pinjam laptop terus. Bagaimanapun caranya harus bisa beli sendiri,”ungkapnya.Untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah dia dapatkan dari hasil kerja di warung. Setelah tabungannya cukup untuk membeli laptop, dia mantap keluar kerja, 2015 lalu.

Lantas memberanikan diri membuka jasa pembuatan desain grafis. Selang satu tahun, namanya sudah tidak asing lagi di Ponorogo.Dari situlah dia mulai merasakan hasil dari jerih payahnya. Dari hasil desain itu, dia mampu membiayai kuliahnya sendiri. Termasuk membantu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya di desa.

Belum puas dengan ilmu desain grafis yang dikuasai, dia mencoba menularkan keterampilan itu kepada khalayak umum. Berbekal laptop dan handphone, dia membuat video tutorial pembelajaran desain grafis. Video itu diunggahnya ke YouTube.

“Biar bermanfaat untuk banyak orang. Tidak ada ruginya berbagi ilmu,’’ kata mahasiswa semester akhir jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *