1.510 Murid TK Kota Sukabumi Ikuti Manasik Haji

SERIUS : Sejumlah murid Taman Kanak-kanak didampingi orang tua dan guru mengikuti manasik haji di Santa Sea Water Park, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024). Manasik haji tahun ini diikuti 1510 siswa TK se-Kota Sukabumi.(FOTO : widi/radarsukabumi)
SERIUS : Sejumlah murid Taman Kanak-kanak didampingi orang tua dan guru mengikuti manasik haji di Santa Sea Water Park, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024). Manasik haji tahun ini diikuti 1510 siswa TK se-Kota Sukabumi.(FOTO : widi/radarsukabumi)

SUKABUMI — Sebanyak 1510 murid Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Sukabumi mengikuti kegiatan manasik haji yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kota Sukabumi di santa Sea Water Park, Citamiang, Kota Sukabumi, Senin (26/2/2024).

Ketua IGTKI PGRI Kota Sukabumi Anon Saribanon mengatakan kegiatan manasik haji tersebut digelar untuk menanamkan pendidikan keagamaan dan pengenalan tata cara ibadah Haji kepada anak sejak dini. Dikatakannya manasik haji bagi siswa-siswi TK tersebut merupakan program rutin yang digelar setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

” Manasik haji ini salah satunya juga termasuk dalam pembelajaran P5 kurikulum Merdeka Belajar dimana kita harus memperkenalkan pada anak tentang keagamaan salah satunya ini Rukun Islam ke 5 yaitu ibadah haji,” terangnya.

Pantauan Radar Sukabumi para siswa terlihat nampak antusias mengikuti tahapan-tahapan pelaksanaan ibadah haji. Didampingi orang tua dan guru, para siswa serius mengikuti arahan-arahan dari para gurunya. Anon mengatakan, meskipun manasik haji ini sebatas perkenalan. Namun, untuk ytahapan-tahapannya dibuat semirip mungkin seperti sedang melaksanakan ibadah haji di Mekkah.

Seperti dengan memulai niat ihram, mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian. Kemudian para pembimbing mereka melalui berbagai tahapan, termasuk wukuf . Dalam wukuf, anak-anak membaca bacaan talbiyah sebelum berdzikir, yakni “Labbaikallahumma labbaik, Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika lak,” menciptakan suasana yang mirip dengan wukuf di Padang Arafah.

Kemudian, mereka menuju Muzdalifah dan melanjutkan ke Mina untuk melaksanakan lempar jumrah sebagai simbol melempari setan.

Para siswa juga melibatkan diri dalam kegiatan tawaf, dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran. Saat tawaf selesai, mereka melakukan Sa’i, perjalanan simbolis dari bukit Safa ke Marwah. Kegiatan terakhir, dilakukan dengan memotong rambut sekurang-kurangnya tiga helai.

“Semoga kegiatan manasik haji ini anak-anak mengetahui apa itu manasik haji sendiri dan bagi yang sudah tahu karena melihat di TV atau lain sebagainya mereka bisa merasakan langsung tentang tata cara pelaksanaan manasik haji ini,” pungkasnya. (wdy/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *