Peternak Lepas Ratusan Ayam di Depan Kantor Jokowi

PROTES: Aksi unjuk rasa yang dilakukan para peternak ayam di Monas (Istimewa)

“Silahkan bapak-bapak ambil ayam ini. Kita urus dengan baik-baik, lihat ayam nya sehat-sehat, tapi kenapa harga jualnya sangat murah,” teriak salah satu peternak di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Selasa (5/3).

Dari aksinya, para paternal dari berbagai organisasi ini meminta kepada pemerintah agar lebih memperhartikan serta memberikan perlindungan usaha bagi para peternak unggas rakyat mandiri sehingga tidak mengalami kerugian parah seperti saat ini.

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia atau Pinsar Indonesia mencatat sejak 2016-2018 harga jual ayam rata-rata lebih rendah dari harga pokok produksi.

Terbaru pada Januari-Februari 2019, harga rata-rata Rp 18.111 sedangkan harga pokok produksi Rp 19.884 per kilogram.

Bahkan, PINSAR, GOPAN, PPUN menilai ada upaya sistematis yang berujung pada marginalisasi Peternak Unggas Rakyat Mandiri.

Dalam aksinya, meteka mimprotes Menteri Pertanian yang gagal dalam memberikan keadilan dan perlindungan berusaha kepada Kami.

Di kesempatan sama, Yeka Hendra Fatika dari Pataka, mengatakan, sejak Oktober 2018 hingga saat ini, harga ayam hidup terus mengalami penurunan.

Berdasarkan catatan pantauan harga oleh PINSAR, harga rata rata ayam hidup pada bulan Oktober 2018 rata rata sebesar Rp19.000,24 Per kg dan terus menurun hingga di bulan Februari 2019 harga ayam hidup rata rata mencapai Rp17.373,02.

“Dengan demikian, terjadi penurunan harga ayam hidup rata rata setiap bulan 8.6%. Kondisi ini jelas merugikan Peternak Unggas Rakyat Mandiri,” katanya.

 

 

(jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *