Kapolri 1 Juli Bukan Hari Lahir Polri

JAKARTA — Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan fakta menarik terkait kelahiran Polri. Selama ini 1 Juli diperingati sebagai hari Bhayangkara, dimana Polri dibentuk. Namun, ternyata 1 Juli dinilai bukan sebagai tanggal terbentuknya Korps Bhayangkara. Justru, 21 Agustus 1945 yang dinilai sebagai momeentum terpenting Polri.

Tito menuturkan bahwa 1 Juli 1946 bukan merupakan hari lahir Polri, namun hari dimana Polri dipisahkan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Polri sudah lahir lebih lama dari itu pada 21 Agustus 1945. ”Empat hari pasca kemerdekaan,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Saat itu ada peristiwa dimana seorang pimpinan Brigadir Mobil (Brimob) di Surabaya, memproklamirkan bergabung dengan Republik Indonesia yang dideklarasikan Soekarno-Hatta. ”Pasukan ini satu-satunya yang memiliki kemampuan terlatih dan persenjataan lengkap karena merupakan pasukan zaman Jepang,” terangnya dalam acara HUT Brimob ke 73.

Lalu, Brimob terlibat dalam berbagai operasi, seperti Peristiwa 10 November, mempertahankan NKRI dalam pemberontakan Permesta dan DI/TII, terlibat Operasi Trikora mengembalikan Papua ke Ibu Pertiwi. ”Brimob memiliki kemampuan menangan kasus dengan tingkat kekerasan tinggi,” tegasnya.

Salah satunya, dalam menangani kasus terorisme. Menurutnya, selama ini masyarakat melihat yang berseragam hitam-hitam saat ada penangkapan teroris itu dianggap Densus 88 Anti Teror. Padahal, bukan itu adalah Brimob. ”Densus 88 itu satuan intelijen, Penindakan Brimob,” ujarnya.

Yang terbaru, saat terjadi bencana alam gempa Palu, Brimob menunjukkan peran pentingnya. Dari Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Brimob masuk ke Palu. ”Melewati melalui darat, udara dan lautan. 2000 Brimob berada di Palu membantu,” ungkapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *