Duh.. Dukun Rara Dibully karena Terawang Anak Ridwan Kamil Ditemukan Meninggal

Rara Istiati Wulandari atau Mbak Rara
Rara Istiati Wulandari atau Mbak Rara pawang hujan Mandalika. (Instagram)

JAKARTARara Istiati Wulandari yang akrab disapa Mbak Rara dibully karena menerawang Emmeril Khan Mumtadz (Eril), anak Ridwan Kamil ditemukan meninggal dunia. Mbak Rara menyebut anak Ridwan Kamil ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada jam 8.

Pawang hujan MotoGP Mandalika itu juga menerawang kondisi keluarga saat anak Ridwan Kamil ditemukan. Sebagian warganet menghujat Mbak Rara karena menyebut Emmeril Khan ditemukan meninggal.

Bacaan Lainnya

“Pawang hujan kok tiba-tiba jadi paranormal. Ini namanya pembodohan, jangan dipercaya, menyesatkan,” kata salah satu netizen.

Beberapa followers Instagram Mbak Rara berharap agar terawangan pawang hujan MotoGP Mandalika itu meleset. “Ga mau percaya, tapi aku merinding. Ya Allah Tuhan pemilik semesta alam, limpahkan dan tunjukan bahwa keajaiban itu ada,” kata @rhany…

“Ya Tuhan, masih berharap mas Eril bisa ditemukan selamat, hanya dengan mukjizat dan kuasaNya,” tulis @fpra…

“Di saat saat seperti ini berserah meminta pada Yang Kuasa lewat DOA, keluarga berjuang berusaha di Swiss sana. Kita berempati dengan menghargai perasaan mereka,” kata yang lainnya.

Diketahui, Mbak Rara mulai dikenal masyarakat luas ketika menjadi pawang hujan MotoGP Mandalika. Selain sebagai pawang hujan, Mbak Rara juga dikenal sebagai indigo atau orang yang diberikan kemampuan istimewa untuk menerawang kejadian masa depan.

Rara mengaku sering diminta untuk membantu tim SAR mencari orang hilang saat terjadi kecelakaan. “Sejak lama sering dimintain tolong @sar_nasional cari orang hilang entah di darat atau di laut, di gunung, juga kecelakaan pesawat diantaranya SJ-182,” tulis Rara di akun Instagramnya, Jumat (27/5/2022).

Rara mengatakan penerawangan yang dia lakukan saat membantu tim SAR dering diuppload di akun medsos miliknya, baik YouTube, Instagram, dan Facebook. Bahkan, dia juga sering live streaming.

“Kadang konten yang aku uppload tak hapus saat korban ditemukan ada juga yang ngga ketemu,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *