Achmad Toriq, Pelukis yang Karyanya Menang Festival Internasional Sempat Beberapa Kali Gagal, Kini Karyanya Masuk Lima Besar

BEBERAPA kali gagal memenangai lomba lukis, membuat Achmad Toriq, 28, warga Desa Manaruwi, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, frustrasi. Namun, seni lukis seolah menjadi napasnya.

Setelah sempat vakum, ia memutuskan kembali menekuni lukis. Karyanya bahkan menjadi salah satu dari lima karya terbaik Festival Seni Internasional.

———–

Gambar yang dibuat Achmad Toriq biasanya bernuansa robot. Lukisan bertajuk lahirnya Airlangga misalnya. Tidak dibuatnya menyerupai wayang. Tetapi, lebih mirip robot masa kini.

Lelaki 28 tahun ini memang menyukai tema kekinian dalam mengaplikasikan idenya di media kanvas. Terutama hal-hal yang berbau teknologi. Bukan hanya lahirnya Airlangga.

Beberapa gambar yang dibuatnya, mengarah ke robot atau teknologi. Meski tak semua yang dilukisnya berbau teknologi.

“Aliran saya cenderung lukisan kontemporer. Khususnya yang berbau teknologi. Saya memang menyukai hal-hal yang berbau teknologi, seperti robot dalam melukis sesuatu,” kata Toriq –sapaan akrabnya-, saat ditemui Jawa Pos Radar Bromo beberapa waktu lalu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *