Pandemi Covid, Penempatan Tenaga Kerja Baru 629 Orang di Kota Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Memasuki pertengahan tahun, Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi mencatat, baru menempatkan tenaga kerja sebanyak 629 orang dari total pemohon pembuatan AK-1 sebanyak 1.498 orang. Penempatan tenaga kerja tersebut terjadi di Januari hingga Maret 2020. “Iya karena memang masa Pandemi Covid-19 jadi tidak ada penyerapan tenaga kerja. 629 orang itu sebelum adanya kasus Covid-19,” ujar Kepala Seksi Penempatan Kerja Mohamad Sini, Kamis, (16/7).

Dijelaskanya kondisi pandemi Covid-19 ini benar- benar masyarakat kesulitan mencari tempat kerja. Bahkan pihaknya pun tidak bisa menyalurkan warga Kota Sukabumi bekerja melalui kegiatan rutinan Job Fair, karena memang tidak bisa dilaksankan. ” Biasanya hampir 20 lebih perusahaan kita sediakan, tapi mau gimana lagi dengan kondisi seperti ini,” kilahnya.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, periode Januari hingga Juni pemohon pembuatan AK-1 mencapai 1498. Tapi disaat pertama terjadi pandemi yang melakukan pemohon kartu kunng tersebut bisa dihitung dnegan jari. “Dibulan Maret sampai April pemohon pembuatan Ak-1 sangat sedikit, karena di masa itu sedang tingginya masa pandemi Covid-19. Tapi setelah masa kelulusan sekolah tinggi lagi pemohonnya, bahkan selama dua pekan di bulan Juli ini sudah mencapai 400 pencari kerja yang membuat AK-1,”ungkap Sini.

Sini menambahkan, untuk saat ini pembuatan kartu tersebut tidak bisa dilakukank secara online, sebab sistemnya sedang off, sehingga pihaknya harus melayani masyarakat dengan cara manual. Tapi, dengan manual juga sangat riskan disaat situasi seperti ini, sehingga formulir pembuatan tersebut diberikan ke pemohon.

“Kita bagikan saja, biar mereka mengisi di rumah, setelah itu nanti mereka kembali lagi ke kita untuk dicap dan sebagainya,”terang dia.
Pihaknya juga dalam melayani pembuatan secara offline tersebut tentu saja tidka lupa dnegan protokol kesehetan wlalaupun hanya sebatas memebrikan formulir saja. Tapi hal itu juga setidaknya untuk mencegah atau memtus rantai penyebaran Covid-19.”Kita tetap lakukan protokol kesehatan karena itu sangat penting,”tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan kajian kepada pemohon tersebut, rata-rata mereka membuat kartu kuning tersebut hanya untuk persiapan. Artinya lanjut Sini, jika sewaktu-waktu ada perusaahan yang membuka lowongan , tinggal dimasukan lamaranya.”Hampir 99 persen loh mereka mangaku kalau pembuatan kartu kuning dimasa pandemi ini untuk persiapan, dan kebanyakan barttu lulus sekolah atau yang tdai melanjutkan pendidikan ke jenjang atas,”pungkasnya.(bal/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *