SUKABUMI — Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Sukabumi Raya, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi agar memperluas pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) demi keberlanjutan lingkungan hidup.
Ketua DPC GMNI Sukabumi Raya, Anggi Fauzi mengatakan, dari luas Kota Sukabumi yang ada saat ini RTH harus sudah mencapai 30 persen. Namun, hingga saat ini Pemkot Sukabumi belum dapat memenuhinya.
“Jika mengacu kepada regulasi yang ada, RTH harusnya 30 persen dari luas Kota Sukabumi yang ada. Tetapi dengan keterbatasan, saat ini belum mencapai 30 persen.
Data terbaru belum kami terima, kalau data sebelumnya RTH baru mencapai 21 persen,” kata Anggi kepada Radar Sukabumi usai Pelantikan Ketua DPC GMNI Sukabumi Raya Periode 2020-2022 di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, kemarin (15/9).
Lanjut Anggi, GMNI berupaya mendorong pemerintah untuk memanfaatan lahan kosong untuk dijadikan RTH jangan hanya dijadikan lahan parkir ataupun yang lainnya.
“Pemerintah harus memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pohon dan lain sebagainya. Selain itu, pemerintah jangan sampai mengabaikan RTH yang sudah dibangun karena itu hanya menghabiskan ruang saja,” ujarnya.
Dijelaskan Anggi, sejauh ini terdapat beberapa taman yang terbengkalai misalnya saja Taman Aspirasi dan Taman Sugema yang harus diefektifkan kembali.
“Ya, jangan hanya dijadikan tempat nongkrong saja tetapi harus lebih diefektifkan jangan sampai terbengkalai,” imbuhnya.
Anggi menambahkan, GMNI akan terus berupaya mendorong pemerintah agar berupaya memanfaatkan lahan kosong untuk pembangunan RTH di Kata Sukabumi.
“Kami berharap pemerintah bisa memenuhi RTH hingga 30 persen. Kami akan terus berjuang bersama rakyat,” pungkasnya. (bam/t)
