Disdik Kota Sukabumi Sosialisasikan Aplikasi Pasini, Upaya Majukan Budaya

Mohammad Hasan Asari
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Aplikasi Pasini

LEMBURSITU – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari mensosialisasikan Layanan Aplikasi PASINI di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, belum lama ini. Sosialisasi aplikasi PASINI tersebut diberikan kepada MGMP Seni Budaya, KKG, dan Komunitas Seni.

Hadir dalam kegiatan itu, Kadisdikbud Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari, Kepala Bidang Kebudayaan, Rita Handayani serta Pamong Budaya dan jajaran Dinas P dan K Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Hasan mengajak para penggiat seni budaya untuk lebih kreatif dan peka terhadap kemajuan teknologi sehingga membangkitkan prestasi dan inovasi yang dapat mengangkat perekonomian Kota Sukabumi.

“Kebudayaan bersanding dengan pendidikan sebagaimana dua sisi mata uang yang keduanya memberikan nilai kebaikan yang tak terpisahkan,”ujar Hasan.

Hasan juga memaparkan bahwa Inovasi PASINI yang sedang dikembangkan oleh Pamong Budaya ini merupakan wujud kreatif dalam mewujudkan pemajuan kebudayaan.

Sementara itu Kepala bidang Kebudayaan, Dinas P dan K Kota Sukabumi Rita Handayani menambahkan, pentingnya membangun kolaborasi dengan berbagai pihak (kolaborasi phentahelix) sebagai solusi di tengah keterbatasan.

“Sosialisasi Inovasi PASINI merupakan komitmen Bidang Kebudayaan dalam pemajuan kebudayaan, juga inisiatif Aparatur Sipil Negara dalam mengelola kekayaan seni dan budaya yang ada di Kota Sukabumi, sebagaimana kata PASINI yang berarti komitmen atau kesungguhan. Nilai inti kerja itulah yang mencoba diinternalisasikan menjadi komitmen tim,” papar Rita Handayani.

Pemateri yang juga sebagai inovator aplikasi PASINI Barkah, menjelaskan, bahwa Pasini atau Panel Informasi Seni merupakan inovasi sistem layanan dan informasi seni dan budaya berbasis website dengan pengoperasian yang mudah.

“Pasini diambil dari bahasa Sunda yang berarti komitmen atau kesungguhan. Diksi ini mempertegas komitmen atau kesungguhan dalam mengelola potensi seni sebagai bagian dari objek pemajuan kebudayaan,” ungkap Barkah.

Ia menambahkan, Inovasi Pasini ini akan terus dikembangkan guna mengkonstruksi layanan inovasi yang paripurna dan menjawab kebutuhan layanan kepada masyarakat khususnya para pelaku seni dan budaya di Kota Sukabumi.

Menurut Barkah, data seni dan budaya di Kota Sukabumi belum tercatat rapih dan terdokumentasikan. Padahal para pelaku seni asal Sukabumi memiliki banyak karya yang sangat luar biasa.

“Salah satu contoh bahwa data seni dan budaya belum tercatat rapih adalah pertunjukan gamelan Sari Oneng Parakan Salak pada tahun 1883 di Amsterdam saat mengisi acara pada Pameran Teh Sedunia, dan tahun 1889 di Paris pada acara pameran Exposition Universelle, kemudian tahun 1893 di Chicago Amerika pada Pameran Promosi Teh,”ujar Barkah memberikan contoh.

Lemahnya catatan sejarah seni dan budaya ini menurut Barkah membuat gamelan Sari Oneng ini tidak kembali ke Sukabumi karena berbagai hal yang melatarinya.

“Sejauh ini kami melihat inovasi Pasini sangat disambut baik oleh khalayak, khususnya para pelaku seni dan budaya hal ini terbukti dari beberapa surat permohonan kerja sama dan reflikasi inovasi dari perguruan tinggi dan komunitas seni,” pungkasnya. (cr3/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *