BOGOR – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor angkat suara terkait proyek pembangunan toilet di dua SMPN Kota Bogor, yang menghabiskan anggaran mencapai Rp200 juta persekolahnya.
Kabid Sarana dan Prasarana Disdik Kota Bogor, Sultodi mengatakan, sebenarnya untuk nilai proyek menyesuaikan dengan spesifikasi yang akan dibangun nanti. Dan pastinya, dalam pembangunan toilet ini, pihaknya ingin menghadirkan konsep arsitektur yang ikonik.
“Bahwa yang akan dihadirkan bukan toilet yang selama ini mindsite (sebagai) bangunan penunjang hanya untuk toilet, kumuh, kesannya kotor, makanya toilet yang akan dibangun memiliki konsep arsitektur yang ikonik. Jadi berintegrasi dengan penataan lingkungan,” kata Sultodi kepada wartawan, Selasa (3/10).
Menurut dia, pihaknya menghadirkan toilet bukan berhubungan dengan kekumuhan, dan bukan sebagai pelengkap bangunan di belakang, akan tetapi nanti menjadi bangunan yang ikonik di sekolah tersebut.
Pada kesempatan ini, Kabid Sarpras Disdik Kota Bogor meyakini bahwa pembangunan toilet ini juga sesuai dengan usulan dan keinginan dari pihak sekolah.
“Sesuai dengan usulan keinginan sekolah, dan standar juga ada ratio dan dengan sekolah yang ada masih kekurangan toilet,” tandas Sultodi.
Untuk SMPN 9, toilet akan berdampingan dengan kantin di mana akan memiliki tiga pintu untuk perempuan dan juga dua pintu untuk laki-laki. Kemudian dilengkapi juga dengan wastafel, dan cermin untuk menunjang kebutuhan pelajar wanita untuk menggunakan hijab dan sebagainya.
“Untuk toilet laki-laki dilengkapi urinoir atau tempat pembuangan air kecil untuk pria, dan banyak digunakan di toilet umum di pusat perbelanjaan, perkantoran, karena kalau laki-laki tidak efektif kalau kencing di toilet, kalau urinoir kan pertama menghemat air, yang kesan selama ini jorok kedepan ada perubahan di sekolah tersebut,” tandas Sultodi. (ded)
