180 KK di Cisarua Kota Sukabumi Kesulitan Air Bersih

PMI Kota Sukabumi Salurkan Air Bersih
Sejunlah personel BPBD Kota Sukabumi persama PMI saat mendistribusikan air bersih, Selasa (22/8)

CIKOLE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mendistribusikan aie bersih. Kali ini, bantuan disalurkan di Kampung Babakan Jampang RT1, 2, 3 RW 11, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Selasa (22/8).

Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan, saat ini terdapat sebanyak 5.000 liter air bersih yang disalurkan untuk 180 Kepala Keluarga (KK) dengan 720 jiwa.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah kami bersama PMI kembali mendistribusikan air bersih bagi warga terdampak krisis air bersih,” kata Novian kepada Radar Sukabumi, Selasa (22/8).

Lanjut Novian, penyaluran air bersih dilakukan untuk warga yang saat ini tengah mengalami krisis air akibat kemarau panjang. Upaya respon ini, berdasarkan laporan dan permohonan permintaan distribusi air dari ketua RW dan tokoh masyarakat setempat kepada PMI Kota Sukabumi.

“Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan asesmen dan koordinasi antara PMI Kota Sukabumi bersama BPBD dan PDAM Kota Sukabumi, serta pihak kecamatan dan kelurahan setempat untuk melakukan rencana aksi pelayanan distribusi air bersih,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, relawan PMI melakukan kampanye hemat air kepada masyarakat. “Hal ini, dilakukan sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan menghadapi ancaman potensi kekeringan dampak fenomena El Nino,” ucapnya.

Ia menerangkan, penyaluran bantuan air bersih dilakukan dengan menggunakan armada truk tangki milik PMI Kota Sukabumi. Penyalurannya kepada warga dibantu oleh petugas PMI dan BPBD Sukabumi.

“Beberapa daerah saat ini, memang mengalami krisis air bersih sebagai dampak musim kemarau,” terangnya.

Dalam menghadapi bencana itu, BPBD sudah melaksanakan koordinasi dengan semua elemen seperti PDAM, PMI dan intansi terkait lainnya. Langkah tersebut sebagai bentuk koordinasi lintas sektoral dalam mengantisipasi kesulitan air bersih.

BPBD juga sebelumnya telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan BPBD Provinsi Jawa Barat. Salah satu hasilnya, Kota Sukabumi tidak masuk ke dalam wilayah yang berpotensi terdampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). “Namun hanya terdampak kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan lahan pertanian dan krisis air bersih,” tutupnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *