Warga Padabeunghar Kembali Protes

KRITIKAN: Puluhan pohon pisang ditanam warga di sepanjang jalan Padabeunghar – Jampangtengah sebagai bentuk protes kepada pemerintah supaya jalan segera diperbaiki.

JAMPANGTENGAH, RADARSUKABUMI.com – Warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah kembali menanam puluhan pohon pisang di sepanjang Jalan Padabeunghar – Jampangtengah, kemarin. Mereka kesal lantaran kerusakan jalan belum juga diperbaiki. Akibat aksi ini, arus lalu lintas di kawasan ini sempat terganggu.
Ketua RW 1, Kampung Padabeunghar, Desa Padabeunghar, Jeni Setiawan (51) mengatakan, aksi tanam pohon pisang disertai dengan memasang spanduk berisi kecaman ini merupakan salah satu bentuk kekecewaan warga dan pengguna lalu lintas. Lantaran, pemerintah tak kunjung juga melakukan perbaikan atas kerusakkan jalan yang konisinya semakin memprihatinkan. “Aksi ini merupakan bentuk kekesalan kami terhadap pemerintah yang terkesan tidak peduli kepada warganya. Ini terbukti, sudah lebih 5 tahun jalan ini tak pernah diperbaiki. Padahal jalan itu merupakan akses utama warga dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari,” ujar Jeni kepada Radar Sukabumi melalui telepon selularnya, kemarin (18/7).
Jeni menilai pemerintah tidak respon terkait aspirasi warganya. Padahal, jalan yang berada di bawah pengawasan pemerintah Provinsi Jawa Barat itu, merupakan akses utama warga menuju tempat publik. Seperti Puskesmas, pendidikan, pasar dan area publik lainnya. “Pemerintah harus segera memperbaiki jalan ini,” tuntutnya.
Tokoh Pemuda Desa Padabeunghar, Devi Fujianto (34) menjelaskan, akibat jalan rusak tersebut, selain banyak menyebabkan kecelakaan lalu lintas, juga menghambat pertumbuhan ekonomi warga sekitar. “Hampir setiap minggunya di jalan ini pasti ada kendaraan roda dua maupun roda empat yang terjungkal saat melintasi jalan berlubang,” jelasnya.
Ia menambahkan, aksi penanaman pohon pisang di tengah badan jalan tersebut sudah berulangkali dilakukan. “Terakhir warga di sini menanam pohon pisang di badan jalan pada Mei 2019 lalu. Saat itu, ada dua orang petugas Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat datang ke lokasi dan meminta kepada warga agar mencabut kembali pohon pisang itu. Waktu itu, mereka berjanji akan melakukan perbaikan jalan itu, pada Juli Mei 2019. Namun faktanya, hingga saat ini jalan belum juga di perbaiki,” tandasnya.
Kepala Desa Padabeunghar, Hendrik mengatakan, penanaman pohon pisang di tengah jalan tersebut, sebagai salah satu bentuk protes warga kepada pemerintah daerah karena tidak juga melakukan perbaikan. Selain menanam pisang, warga juga menyimpan tanda peringatan agar pengendara menghindari lubang. “Wajar saja warga protes seperti ini, karena jalan ini sudah bertahun-tahun belum tersentuh bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Menurutnya, jalan yang kondisinya kian memprihatinkan ini, selain karena tidak adanya pemeliharaan yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat, juga dampak dari kendaraan berat milik beberapa perusahaan yang setiap harinya melintas jalur tersebut dengan muatan over kapasitas. Akibatnya saat ini badan jalan selain dipenuhi kerikil juga banyak berlubang dan berdebu. Tak ayal, jika kerap terjadi kecelakaan. “Mau tidak cepat rusak bagaimana, jalan ini tidak pernah diperbaiki. Sementara kendaraan berat bermuatan batu kapur setiap harinya melintas di jalan ini. Hampir setiap harinya ada saja motor yang jatuh karena menginjak lubang,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *