Tercemar Limbah Batu Hijau, Forkopimcam Cikembar Sukabumi Susuri Sungai Cibojong

Polsek Cikembar Sukabumi
Kapolsek Cikembar, AKP R. Panji bersama Kasi Trantib Kecamatan Cikembar, Andi, saat meninjau lokasi pabrik pengolahan batu hijau yang diduga mencemari sungai Cibojong.

SUKABUMI – Pencemaran sungai Cibojong, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, yang diduga akibat aktivitas pengolahan pemotongan batu hijau, telah menyita perhatian semua kalangan.

Bahkan, saat ini Kapolsek Cikembar, AKP R. Panji Setiaji bersama Kasi Trantib Kecamatan Cikembar, Andi dan Kepala Desa Bojongraharja, Henhen, langsung turun gunung, untuk menelusuri kondisi sungai Cibojong yang diprotes warga karena airnya berubah nyaris kolam susu, akibat tercemar limbah pemotongan batu hijau

Bacaan Lainnya

“Iya, kami sudah melakukan susur sungai atau sidak di sepanjang aliran sungai Cibojong yang menjadi batas alam Desa Bojong dan Desa Bojongraharja Kecamatan Cikembar,” kata R. Panji kepada Radar Sukabumi pada Rabu (30/08).

Susur sungai bersama petugas gabungan ini, sambung R. Panji, dilakukan ke tiga titik di sepanjang bahu sungai Cibojong. Ini sengaja dilakukan ikarenakan terdapat beberapa pabrik pengolahan batu hijau yang berdiri di bahu sungai.

“Survai ke lokasi sungai itu, tidak bermaksud mendahului atau melampaui kapasitas kami sebagai Forkopimcam. Karena yang berhak menilai atau melakukan penindakan. Yaitu Dinas Lingkungan Hidup,” bebernya.

Sewaktu melakukan penyusuran sungai, masih kata R. Panji, petugas gabungan tidak hanya menemukan pabrik pemotongan batu hijau saja. Namun, terdapat juga pabrik pengolahan makanan yang membuang limbahnya langsung ke sungai Cibojong.

“Bahkan, ada juga sebagian masyarakat yang tidak sadar akan kebersihan lingkungan. Salah satunya, membuang sampah ke sungai,” imbuhnya.

Ia menambahkan, petugas gabungan dari Forkopimcam Cikembar yang sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Maka, ia dari kepolisian Polsek Cikembar telah mewakili Polres Sukabumi, akan terus melakukan Harkamtibmas. Selain itu, ia juga menilai, apabila dimusim kemarau tidak terlalu berdampak pencemaran.

“Namun, kalau sudah dimusim hujan akibat membuang limbah atau sampah mungkin akan berdampak kepada masyarakat yang ada di bantaran sungai maupun di hulu sungai.” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *