SCG Pemkab Sukabumi Monev Budidaya Ikan Lele Desa Sukamaju

PT SCG
Petugas DPESDM Kabupaten Sukabumi bersama PT SCG saat monev bantuan CSR ke lokasi budidaya ikan lele di Kampung Pasir Kandeul, RT 02/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung pada Rabu (17/11).

NYALINDUNG – PT SCG melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Perindustrian Dan Energi Sumber Daya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi dan Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, menggelar monitoring dan evaluasi (monev) program pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat yang terdampak dari PT SCG, tepatnya di Kampung Pasir Kandeul, RT 02/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung pada Rabu (17/11).

Dalam giat tersebut, rombongan melihat program pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti kripik singkong, enyek, budidaya ikan lele dan budidaya ayam pedaging.

Bacaan Lainnya

Government Liaison and Community Relation Manager PT Semen Jawa, Indra Leksono kepada Radar Sukabumi mengatakan, budidaya lele merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi produktif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di masyarakat, khususnya di Desa Sukamaju.

“Program pemberdayaan masyarakat ini, sejalan dengan pilar CSR PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan ekonomi produktif,” kata Indra kepada Radar Sukabumi.

Melalui program ini, sambung Indra, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi memberikan bantuan senilai total Rp43 juta untuk modal usaha kelompok budidaya lele lumbung berkah.

Selain itu, PT Tambang Semen Sukabumi dan PT Semen Jawa juga turut membentuk dan membina kelompok dengan kolaborasi bersama Pemkab Sukabumi.

“Selain itu, kami pun menyelenggarakan pelatihan mengenai perencanaan bisnis dan pencatatan keuangan agar dapat meningkatkan kualitas SDM bagi pelaku budidaya.

Kami berharap, program ini dapat membantu para pemuda di Desa Sukamaju dalam menyalurkan minat di sektor perikanan yang mendatangkan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Pada tahun ini, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi telah memberikan dukungan untuk pengembangan ekonomi di lima desa yang ada di dua kecamatan. Yakni, Desa Kebonmanggu dan Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh serta Desa Sukamaju dan Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah dengan jumlah total senilai Rp439.200.000.

“Selanjutnya, kami akan terus berupaya mendukung kemajuan masyarakat di Sukabumi melalui berbagai inisiatif CSR yang mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan,” paparnya.

Kepala Desa Sukamaju, Aas Suganda kepada Radar Sukabumi mengatakan, program ekonomi kreatif yang ada di Desa Sumaju, Kecamatan Nyalindung ini, anggarannya telah didanai dari program CSR PT SCG.

“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan dari PT SCG ini, sangat membantu masyarakat. Apalagi, dimasa pandemi Covid-19 ini.

Iya, tentunya ini dapat meminimalisir angka pengangguran di wilayah desa kami. Karena, dengan budidaya ikan lele itu dapat menjadi penghasilan tambahan nilai rupiah,” jelas Aas.

Lebih lanjut Aas menjelaskan, luas lahan yang digunakan untuk kolam budidaya ikan lele itu, sebanyak sekitar 15 are atau 1.500 meter persegi dengan jumlah kolam sekitar 30 kolam.

“Budidaya ikan lele ini, telah dikelola oleh warga setempat yang tergabung dalam Bumdes Sukamaju Mandiri, Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung bekerjasama dengan Kelompok Lumbung Berkah yang bergerak dalam budidaya ternak ikan lele,” ujar Aas.

“Ini sudah berlangsung selama 2 tahun terakhir dan budidaya ikan lele ini, kami panen selama tiga bulan sekali,” paparnya.

Ketua Kelompok Lumbung Berkah yang bergerak dalam bidang budidaya ikan lele di Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung, Dida Mauludin menjelaskan, pihaknya mengaku bangga karena ikan jenis lele sangkuriang dan lele mutiara ini merupakan budidaya ikan yang menghasilkan ikan lele yang tahan penyakit dan memiliki kualitas daging yang unggul.

“Alhamdulillah, kita sudah berhasil melakukan budidaya ikan lele itu. Sebelumnya kita hanya melakukan budidaya pada tiga sampai lima kolam saja.

Namun, sekarang kita sudah berhasil mencapai 30 lebih kolam ikan. Bahkan, untuk pangsa pasarnya pun selain dijual di daerah, tidak sedikit dari wilayah luar daerah Sukabumi yang sengaja datang ke sini untuk membeli ikan lele itu. Seperti Bekasi,” jelasnya.

Untuk omzet, dalam pembenihan budidaya ikan lele ini, mayortias hampir lebih dari Rp10 juta dari setiap panennya atau setiap 40 hari atau dua bulan sekali.

Untuk itu, ia bersama warga lainnya mengucapkan banyak terimakasih kepada PT SCG yang sudah peduli dengan memberikan bantuan melalui program CSR-nya kepada warga Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung.

“Awalnya, pada budidaya ikan lele ini, kami telah menggunakan anggaran atau biaya pribadi. Namun, setelah dibantu biaya produksinya oleh PT SCG alhamdulillah telah berkembang pesat. Bahkan, pada panen kali ini kami juga dari kelompok budidaya telah membagikan ikan lele kepada Ketua RT, RW, Kadus, BPD dan perangkat Desa Sukamaju.

Ini merupakan salah satu bentuk CSR kelompok kami dan juga dimaksudkan untuk memotivasi warga untuk dapat bersama-sama melakukan budidaya ikan lele itu,” paparnya.

Masih di tempat yang sama, Kasi Dintek Bidang Fasilitasi dan ESDM pada DPESDM Kabupaten Sukabumi, Bayu Eka Nidurama menjelaskan, Kegiatan ini, merupakan wujud dari kepedulian PT SCG dalam mengelola dana CSR yang diserahkan kepada lima desa yang terdampak dari aktivitas perusahaan tersebut.

Hasil dari monev ini, sambung Bayu, karena dalam program pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat yang terdampak dari PT SCG.

Salah satunay dalam budidaya ikan lele itu, merupakan sebuah perjalanan panjang, mulai dari proses penentuan lokasi sasaran, kemudian melakukan screening untuk menuntukan sesuai dengan tidaknya dengan program SCG.

“Untuk itu, sebelum melakukan budidaya ikan lele itu, terlebih dahulu masyarakat telah kita berikan pelatihan dan pembinaan management, bisis plant.

Nah, untuk hari ini merupakan sebuah evaluasi akhir apa CSR SCG itu sesuai apa tidak dengan ajuan masyarakat kepada pemerintah desa. Iya, lokasi yang ditetapkan dan screening dari awal itu juga telah berjalan dengan rencana awal atau tidak.

Namun, untuk hasil dari monev ini, Alhamdulillah, secara garis besar semua sasaran yang dituju oleh dana CSR PT SCG sesuai dengan harapan kita semua,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *