Kecamatan Cidahu Sukabumi Unggulkan Sektor Pertanian demi Peningkatan Ekonomi

Camat Cidahu Jenal Abidin
Camat Cidahu Jenal Abidin

Pasca pandemi Covid-19, pemerintah Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, terus menggulirkan berbagai program dan terobosan inovasinya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal ini, sengaja dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah Kecamatan Cidahu dalam mendukung serta mensukseskan program Pemulikan Ekonomi Nasional (PEN) pasca pandemi.

Laporan – Dendi Koswara Dikusumah, Cidahu

Bacaan Lainnya

Dalam memulihkan ekonomi warga, pemeritah Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, terus berupaya keras untuk menciptakan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satunya dengan menggali banyak potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk tetap berinovasi membuat terobosan baru di pasca pandemi Covid-19.

Kegiatan untuk mendongrak pertumbuhan ekonomi masyarakat pasca pendemi ini, Camat Cidahu, Jenal Abidin kepada Radar Sukabumi mengatakan, bahwa saat ini ia tengah melaksanakan berbagai ragam kegiatan berdasarkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Sukabumi yang sudah dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukabumi.

“Bukan hanya itu, kemudian kita juga melanjutkan kegiatan yang dinilai belum tuntas yang berhubungan dengan visi dan misi tersebut. Diantaranya, seperti potensi di Kecamatan Cidahu ini memiliki lahan pertanian yang cukup potensial,” kata Jenal Abidin kepada Radar Sukabumi pada Selasa (30/08).

Menurut Jenal, lahan pesawahan di wilayah Kecamatan Cidahu tersebut, produksinya cukup luar biasa dan panennya bisa sampai 1 tahun 3 kali, karena ditunjang dengan sumber air yang berlimpah. Terlebih lagi, lokasi Kecamatan Cidahu itu, berada di wilayah kaki Gunung Salak. Untuk itu, ia telah bekerjasama dengan seluruh pemerintah desa dan lainnnya, untuk menjadi lahan pesawahan di wialayah yang tengah dipimpinnya itu, selain menjadi salah satu sumber pangan dan kebutuhan konsumsi masyarakat, juga dijadikan sebagai destinasi wisata.

“Sawah ini, menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyaarakat sekitarnya dan wisatawan Jabodetabek. Karena area pesawahan di wilayah Kecamatan Cidahu ini, memiliki pemandangan yang baik dengan terasering berundak. Sawah terasiring berundak itu, terasa di daerah Bali. Nah, area pesahawan yang menjadi daerah destinasi wisata itu, berada di Desa Cidahu, tepatnya di Kampung Manglid,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Kecamatan Cidahu ini memiliki delapan desa. Yakni Desa Cidahu, Desa Jaya Bhakti, Desa Pondok Kaso Tengah, Desa Pondok Kaso Tonggoh, Desa Babakan Pari, Desa Pasir Doton, Desa Tangkil, Desa Giri Jaya. Dari delapan desa ini, jika berbicara pertanian, maka semua desa memiliki lahan pesawahan. Namun yang paling diunggulkan hingga menjadi kawasan wisata berada di Desa Cidahu. “Ada sekitar 200 hektare lahan pesawahan di wilayah Kecamatan Cidahu ini. Makanya, Kecamatan Cidahu itu merupakan salah satu daerah yang dijadikan tempat lumbung padi di Kabupaten Sukabumi,” paparnya.

Bukan hanya itu, para milenial di Kecamatan Cidahu juga kini telah melakukan pengembangan sawah organik dengan tata kelola air dan tata kelola pupuk serta tata kelola pemeliharaan hingga tata kelola panennya, berbeda dengan lahan pesawahan seperti biasanya. Semua pengelolaan sawah organik tersebut, tengah dikelola oleh salah satu kaum milenial UMKM.

“Nah, yang paling membanggakan bagi kami itu, hasil panen padinya berupa beras itu telah dipasarkan ke daerah Jakarta dan sekitarnya,” tandasnya.

Untuk itu, ia berharap dengan adanya berbagai terobosan dan inovasinya yang sesuai dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi ini, apalagi di Hari Jadi Kabupaten Sukabumi ke 52 itu, masyarakatnya bisa lebih sejahtera melalui sektor pertanian.

” Selain itu, kita juga terus melakukan peningkatan pelayanan publik dan kita berikan kesempatan serta peluang kepada masayarakat untuk menikmati pelayanan publik dengan cepat dan akurat serta mudah dan terjangkau. Seperti ada beberapa juga pelayanan yang kita jemput bola-kan seperti kartu identitas anak (KIA), dan KTP dan lainnya,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *