Ratusan Bayi di Kabupaten Sukabumi Menderita Gizi Buruk

Gizi Buruk Kabupaten Sukabumi
Pemerintah Kecamatan Kebonpedes bersama nakes dan kader saat meninjau seorang anak balita yang menigap gizi buruk di wilayah Desa Kebonpedes

SUKABUMI – Tampaknya hingga saat ini Kabupaten Sukabumi masih belum terlepas dari masalah kesehatan. Salah satunya, kasus gizi buruk yang banyak diderita hingga mencapai puluhan anak balita di wilayah Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data yang tercatat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, terhing hingga akhir Agustus 2022, terdapat 166 anak balita yang menderita kasus gizi buruk.

Hal demikian, disampaikan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, H. Masykur Alawi kepada Radar Sukabumi. Bahwa, menurutnya, dari 166 anak yang menderita gizi buruk itu, terdiri dari usia 0 sampai 5 bulan ada 26 balita dan 140 anak balita dari usia 5 sampai 59.

Bacaan Lainnya

“Iya, kalau jumlah totalnya ada sekitar 166 anak balita yang mengidap gizi buruk di Kabupaten Sukabumi. Itu terhitung hingga akhir Agustus 2022,” kata H. Masykur Alawi kepada Radar Sukabumi pada Selasa (30/08).

Lebih lanjut ia menjelaskan, tingginya kasus gizi buruk yang diderita anak balita di Kabupaten Sukabumi tersebut, karena beberapa faktor. Di antaranya faktor ekonomi keluarga sehingga pada usia satu sampai tiga tahun anak balita tidak mendapat asupan gizi yang baik, sanitasi di rumah yang kurang bersih dan rendahnya tingkat pendidikan orang tua. Sehingga tidak tahu tentang pentingnya asupan gizi yang baik dan berimbang.

“Memang banyak hal yah yang dapat menyebabkan anak balita di Kabupaten Sukabumi ini, mengalami gizi buruk. Seperti yang kasus balita di Kecamatan Kebonpedes. Itu kan karena faktor pengetahuan keluarga, kurangnya perhatian dan kasih sayang oranguta karena cerai. Ditambah lagi, anak balita itu ditinggal ibunya bekerja ke luar negeri dan balita itu diurus sama neneknya,” paparnya.

Sebab itu, upaya untuk mengikis angka gizi buruk yang diderita pada balita di Kabupaten Sukabumi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat soal kesehatan dan meningkatkan kemampuan terhadap fatner kerja Dinas Kesehatan di lapangan dan kader serta nakes untuk menangani masalah gizi buruk ini.

“Bukan hanya itu, Dinas Kesehatan juga selalu melakukan peningkatan kompetensi nakes dan kader yang lainnya untuk tata kelola klinis dilapangan dan tata kelola sistem rujukan serta pemberian makanan tambahan untuk memperbaiki status gizi masyarakat,” timpalnya.

Pihaknya menambahkan, sosialisasi dan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui terkait dengan pemberian asupan gizi juga terus dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam menyikapi kasus gizi burk tersebut. Selain asupan gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi juga melakukan deteksi dini soal kesehatan mental kepada para orang tuanya.

“Jadi memang ada beberapa hal untuk memperbaiki dan meningkatkan yang sudah baik. Sehingga kasus gizi buruk ini bisa terdeteksi dan tertangani serta kita pantau. Nah, terus kita lakukan perbaikan dari gizi kurang menjadi gizi baik,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *